profil

Siti Resa Sari Bulan

Kabupaten Mappi

Panggil aku BULAN sebutan yang kerap kali terdengar dikalangan teman dekat. Hai, perkenalkan nama lahirku Siti Resa Sari Bulan. Sudah lama tidak menulis tentang apapun dan kini ada kesempatan untuk menulis kembali apa yang telah aku lakukan selama ini. Sekedar cerita singkat yang mungkin saja ini akan menjadi awal dari petualangan panjangku selama setahun kedepan. Kembali ke cerita semula, semua berawal dari rasa penasaran tentang apa yang selama ini aku rasakan. Semua yang terasa mungkin tak asing, persoalan “mencari jati diri” yang menurutku lebih kepada persoalan tentang kesiapan untuk hidup seperti apa. Sepanjang perjalanan mencari apa yang sejujurnya aku rasa masih harus dibenahi dari diri sendiri, dan selama ini hal ini selalu menjadi tameng untuk aku berbuat sesuatu agar ligkuganku tetap baik. Banyak dilemma yang masih menganggu fikiran. Berbicara tentang keadilan sosial, semua yang semu atas sesuatu yang mungkin saja orang mengangap bahwa hal ini akan banyak menyita waktu. Banyak hal yang aku suka utamanya aku suka sekali pergi bekebun atau bertani. Tapi sayangya rasa itu mungkin saja tidak akan lagi sama. Aku tidak akan banyak cerita tentang hidupku. 

Setelah lulus dengan gelar sosial dibidang sosiologi, banyak sekali yang hal yang kemudian menganjal difikiran saya tentang kebebasan, kesehjahteraan dan kebahagian yang seutuhnya. Setelah lulus kuliah saya tidak mencoba mencari pekerjaan yang memang sistem kerjanya seperti biasanya kekantor atau melakukan hal yang statis. Saya lebih suka mengerjakan kegiatan lapangan. Melinatkan keramaian dan kondisi yang memang menurut saya menarik untuk diulik. Yang membuat saya sejujurnya dilemma adalah ketika saya masih belum bisa menentuka apa yang baik utuk lingkungan saya, saya masi mencari apa yang harusnya saya bantu dan saya pertahankan hak hidupnya.Sarjana Sosial dalam bidang Sosiologi dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Selama masa kuliah, saya aktif diberbagai kegiatan literasi yang melibatkan pendidikan anak-anak. Selain aktif berkegiatann sosial saya juga aktif dalam ranah ilmu pengetahuan salah satunya menjadi tenanga pendukung untuk tim riset di bidang Agraria. 

Dahulu saya aktif di Komunitas Ngejah yang mana orientasi komunitas ini ada pada ranah literasi. Literasi yang bergerak bukan hanya melibatkan anak-anak tetapi seluruh kalangan masyarakat, focus kami untuk meningkatkan minat baca anak melalui metode pembelajaran yang berbeda, metode ini sering kali kami anggap sebagai senjata utnuk mendekati anak-anak maupun ibu-ibu untuk lebih gemar membaca, metode yang sering kami gunakan ialah mengajar dan memperkenalakan dunia luar dengan alat peraga seperti membuat cerita dan mendongeng ataupun belajar memahami hal-hal yang dekat dengan anak-anak seperti halnya apapun yang ada di lingkungan mereka. Di komunitas ini lebih fokus kepada isu pendidikan di pedalaman Garut dengan membangun perpustakaan pojok kampong yang mana perpustakaan ini kami letakan di pojok-pojok yang kami nilai sangat strategis seperti di warung, pangkalan ojek, atau posyandu yang memang fasilitas umum yang sering ditandangi warga. Selanjutnya tidak hanya berkiprah di dunia literasi saya juga aktif di NGO yang bergerak di bidang Agraria yang mana sering berbicara tentang isu-isu sengketa lahan dan konflik sosial, hal ini yang membuat saya semakin mencintai dunia sosial. Saya banyak belajar banyak hal di organisasi maupun komunitas ngejah. Ketertarikan saya  dengan isu-isu agrarian yang mana sangat seksi untuk dibincangkan. Setelah lulus kuliah saya coba untuk mendaftarkan diri di program Jabar Innovation Fellowship dan masuk untuk belajar memahami sistem kerja pemerintahan terkhusus pada bidang sosial Karena saya menyukai isu-isu agrarian pada akhirnya saya memutuskan untuk mendaftarkan diri dan mengikuti kegiatan CASI di Agrarian Resource Center (ARC) setelah selesai masa seleksi pada akhirnya saya resmi berkiprah dibidang agararia yang mana kurang lebih berbicara persoalan sengketa lahan dan konflik sosial yang memang sering terjadi dan yang dirugikan kerap kali mereka kaum marjinal yang memang tidak memiliki modal dan akses kekuasaan sehingga banyak konflik lahan yang mana ARC memberika arti kehidupan sesaat bahwa kebaikan bukan hanya soal materi fisik akan tetapi kebaikan yang berawal dari keikhlasan hati untuk selalu melakukan apa yang selalu kepercayaan kita ajari “sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain” hal serupa yang aku yakini dank u amini. Semoga kita segera kembali bersua, kawan!



Cerita Patriot

Mitra Energi