LUKA di bulan April

Penulis: Siti Resa Sari Bulan, 08 September 2022
image
anak


Tidak banyak yang berubah kegiatan seperti biasa melibatkan orang tua dan anak-anak. Keseharianku di bulan april lebih kepada melakukan pendataan kembali seputar data konsumen yang akan menjadi pelanggan untuk project apdal di kampung kotup. pengecekan data dilakukan dengan sistem door to door dimana saya mendatangi satu persatu rumah untuk kemudian dimintai data seputar energy dan data general lainnya seperti jumlah kk per satu rumah adapun mata pencaharian masyrakat yang kemudian ini dapat menentuakan kesiapan masyrakat dalam sosial dan ekonominya. Kegiatan dibulan April lebih kepada mempersiapkan untuk pendistribusia APDAL yang akan datang di bulan Mei dengan melakukan koordinasi dengan perangkat kampung seperti RT 01, RT 02 juga kepala kampung dan kaur pemerintahan lainnya. Sosialisasi dilakukan di kantor kampung, kegiatan ini sedikit tertunda lantaran kegiatan paskah sesuai adat yang berlaku dikampung Kotup di hari-hari besar tidak boleh ada kegiatan apapun selain kegiatan keagamaan. Masyrakat yang telah lama meninggalkan kampung lantaran harus berburu atau mencari gaharu akan kembali turun ke kampung untuk mempersiapkan perayaan hari besar tersebut. Sosialisai awal saya lakukan dengan diskusi awal bersama perangkat kampung RT untuk perencanaan survey perumah. Data konsum yang dibutuhkan untuk memetakan kebutuhan daya dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Mempersiapkan masyrakat untuk pendistribusian APDAL dibulan ke lima atau enam dan persiapan lokasi SPEL.

           Mengikuti kegiatan keagamaan menjadi metode untuk menjalin relasi dengan masyrakat sekaligus menjelaskan sedikitnya mekanisme kerja APDAL dan SPEL. Kegiatan survey meliputi pemetaan jumlah KK, julah anggota keluarga, kebutuhan daya harian dan pembangkit yang biasa digunakan oleh masyarakat, biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi listrik harian, lama pemakaian konsumsi elektronik, juga pemetaan terkait kondisi sosial dan ekonomi mengenai pendapatan dan mata pencaharian penduduk di data setiap KK per rumah. Hasil survey didapati jumlah rumah yang terdata saat ini berkisar 90 rumah terdiri dari 560 KK dengan persentase total jumlah 881 jiwa diantaranya penduduk perempuan 439 jiwa dan penduduk laki-laki 442 jiwa. Proses survey ditemani kaur pemerintahan RT untuk survey pendataan konsumen. Kegiatan Survey calon konsumen dimulai dari pedataan di wilayah RT 02 kemudian dilanjut di wilayah RT 1. Batas wilayah kawasan RT 2 dari titik lokasi SD sampai kantor kampung, sedangkan batas wilayah RT 01 dari kantor kemapung sampai pelabuhan utama. Sekitar 90 rumah telah didata, meskipun ada beberapa rumah yang kosong lataran masyrakat masih tinggal didalam hutan. Kegiatan dibulan ini banyak dihabiskan dengan sosialisasi terkait APDAL dan berkoordinasi untuk perisapan kedatangan APDAL dibulan depan. Suvey kembali lokasi untuk SPEL karena ada kemungkinana lokasi SPEL akan lebih dekat dengan masyrakat lokasi SPEL ini berbeda dengan lokasi SPEL yang sudah ditentukan kepala kampung di awal Laporan Bulanan Patriot Energi Tahun 2022 21 kedatangan patriot. Dibulan ini banyak kendala yang dihadapi diantaranya terjadi konflik antar suku kampung wanggate dan kotup.

           Konflik ini terjadi hampir satu minggu lamanya, bahkan terjadi pembakaran rumah di kampung kotup dan konflik suku ini sangat mengerikan mereka menggunakan senjata seperti parang, busur panah dan tombak. Semua kalangan ikut serta termasuk para anak dan para perempuan ikut serta. Konflik yang dilantari maslah pribadi sebetunya menyangkut satu keluarga yang terancam anaknya akan cerai menjadi sangat serius ketika satu pihak mencela pihak lain dengan sebutan yang mungkin bagi perempuan yang sudah menikah itu akan menjatuhkan harga diri orang tuanya. Koflik yang terjadi menjadi kendala tersendiri dilapangan bagaiaman patriot dapat menghadapi situasi tersebut, konflik rumah tangga yang pada akhirnya menjadi serius itu ternyata sudah terjalin cukup lama. konflik suku menjadi fenomena yang biasa terjadi di tanah papua selain itu april menjadi titik saya dimana semua pekerjaan saya terhalang karena kondisi saya di kampung sangatlah tidak nyaman banyak gangguan salah satunya oleh polisi yang bertugas disana, gangguan itu kerap menjadi saya trauma dan takut untuk kembali lagi ke kampung, saya beberapa kali mencoba untuk menghindari namun karena dia memiliki kekuatan secara sosial melalui statusnya sebagai polisi banyak masyrakat yang pada akhirnya tidak dapat saya jadikan teman inti untuk keselamatan saya sendiri selama di penugasan, ini membuat saya stress dan takut untuk masuk kembali ke kampung. Polisi itu kerap datang dan menggangu saya selama bertugas dan itu membuat saya takut. Saya tidak tahu harus berbuat apa dan harus bagaimana, selama saya penugasan hal-hal yang menurut saya akan menyenangngkan selama penugasan menjadi lebih menakutkan dibulan ini. Saya tidak bebas melakukan kegiatan dengan masyrakat. Pergi kekampung harus sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan polisi itu dan perjalanan sembunyi-sembunyi saya tempuh dari bulan maret hingga April. Dan saya berniat untuk mengambil cuti selesai pemetaan untuk proyek distribusi APDAL saya putuskan cuti pulang ke Jawa. Tidak ada yang menyenangkan dibulan April semua terasa seperti mimpi buruk bagi saya. Dan saya harap mimpi ini akan cepat berakhir. Luka dalam di tanah papua yang akan selalu saya ingat sampai akhir hayat saya, goresan kekecewaan dan kehampaan saya akan saya tulis selalu bersama semesta agar Tuhan segera menghentikan mimpi buruk yang menimpa saya di bulan APRIL. 

LUKA BULAN APRIL

Hari ini ku goreskan tinta kekecewaan

Pada alam dan pada sementa

Mengapa hal yang keji selalu menang

Dikala keresahan dan kesusahan selalu di panjatkan disepertiga malam

Anjing merongrong memita makan,

Tuan kau tidak kasihan padanya?

Menimpa kesakitan yang begitu dalam

Badan kurus tak kuat menahan lapar

Siksaan malam yang menimpa goresan tubuh

Menjadi saksi bahwa kesaikitan itu akan selalu ia ingat hingga mati

Maka, katakan !

Purnama tiba ditepi jendela.

Mengapa dia tak juga datang?

Sang pemberi pertolongan

Mengapa ia datang dalam bait terakhir, yang tentu tak usai ia ucapkan

Mengapa rembulan datanng terlambat

Disaat syair nafas telah habis dikerongkongan

Bagaimana dengan luka?

Siapa yang akan mengobati luka,

Luka sayatan yang tidak ada obatnya!

Dan siapa yang peduli, dengan luka sayatan yang sudah membusuk!

Bulan april, sungguh memilukan hati

Mengores luka dan luka

Aku menginjakan papua tanpa rasa ragu

Dan kini rasaku hanya ingin pulang dan kembali di pelukan ibu

Untuk terakhir kalinya ku ucapkan terimakasih

Pada ia yang telah mengores sejarah ditubuhku denga luka penderitaan.

Yang akan selalu ku ingat hingga akhir hayat