Menjaga kios

Penulis: Sukma, 09 October 2022
image
kios

Koha…

Wah ngga kerasa udah dua bulan terakhir nih,

Setiap akhir bulan, kami patriot mendapatkan izin untuk bisa keluar dari kampung, saat keluar dari kampung biasanya saya akan dibekali ubi bakar dan diberikan beberapa sayur atau buah, biasanya mamah memberikan sayur labu, labu siyam, mentimun, papaya dll, saya pun membereskan barang yang akan dibawah ke pusat kecamatan tepatnya di Bomomani, kami diberikan tempat tinggal di kios oleh bapak polisi yang juga menjual dikios tersebut, ketika saya sudah sampai di Bomomani, biasanya saya akan langsung ikut menjaga kios,

Ketika berada di Bomomani kegiatan saya sehari-harinya adalah membantu menjaga kios bapak polisi, dari menjaga kios ini lah, saya mengerti beberapa hal terkait komsumsi masyarakat, biasanya setiap 3 bulan, masyarakat akan mendapatkan dana bantuan berupa uang tunai dan juga dana desa, sebagian masyarakat biasnya akan langsung menhabiskan uang tersebut dengan berbelanja di kios, berupa beras, kopi, gula, tepung, supermi, dan makanan ringan seperti biscuit, kopiko dll.

Masyarakat yang lebih sering belanja juga didominasi oleh kaum laki-laki, karena disini kaum laki-laki lah yang mengelolah keuangan rumah tangga, sedangkan untuk kaum perempuan biasanya hanya membeli untuk keperluan anak.

Setelah beberapa bulan penulis memjaga kios dan mengamati pola konsumsi masyarakat, ada beberapa hal yang menurut saya unik, seperti dikalangan laki-laki remaja dan bapak-bapak paling senang dalam memebeli gula dan kopi, uniknya setiap membeli barang tersebut, biasanya akan membeli gula sebanyak 2 kg, sedangkan kopinya hanya 1 bungkus sebanyak 50 gram, ketika saya menyadari hal tersebut saya sempat bertanya kepada bapak yang membeli “ bapak beli kopi satu saja baru beli gula banyak sekali, ini bapak tuang langsung semua kah ?” bapak itu hanyak tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan saya. Setelah melihat pola komsumtif nya bapak-bapak, akhirnya setiap saya kembali ke kampung, saya biasanya memperhatikan bagaimana cara mereka dalam membuat kopi, hingga akhirnya saya tahu bahawa bapak-bapak dalam mebuat minuman kopi, misalkan dalam air 1 teko biasanya gula nya akan diberikan 15 sendok, sedangkan kopinya hanya diberikan 2 sendok. Sehingga bapak-bapk biasanya akan membeli kopi dan gula setiap 1 minggu 4 kali. Selain bapak-bapak yang senang mengunsumsi gula berlebihan, hal unik yang lain adalah ketika membeli rokok, dalam membeli rokok ini, ada beberapa orang yang sebelum membeli bertanya terlebih dahulu terkait gambar dari kemasan rokok itu, biasanya pilihan gambar mereka berbeda, ada yang lebih suka dengan gambar gigi dan tidak mau membeli gambr yang lain, atau ada juga yang lebih senang dengan gambar dada. Sempat saya bertanya kepada pembeli “bapak klau bukan gambar gigi, itu kenapa ?”kata saya. “ah kalau gambar selain gigi sa biasa ada rasa sakit” kata bapak si pembeli. Seketika itu saya dan adik ibu guru yang juga menjaga kios saling melihat.

Untuk kaum mamah dan anak-anak biasanya lebih sering membeli supermi, minuman- minuman berwarna yang sudah beku, juga senang membeli minuman seperti Frenta dan dicampur dengan susu saset, untuk anak-anak juga kadang membeli masako hanya untuk sekedar di jilat ditangan tanpa dicampur apapun. Oh iya, cara mereka dalam membayar juga unik, misalkan si pembeli membawa uang sebanyak Rp.100.000 dan akan membeli beberapa barang, biasanya si pembeli hanya menyebut 1 barang saja dulu dan si penjual akan mengembalikan uang kembaliannya, selanjutnya pembeli menyebut barang lagi dan akan memberikan uang, apabila ada kembaliannya maka akan dikembalikan, begitu seterusnya, mereka tidak langsung menyebut semua barang-barang yang akan dibelinya. Menurut penulis cara itu dilakukan karena kurangnya pengetahuan mereka dalam berhitung sehingga kalau menggunakan cara tersebut pembeli akan tahu harga dan berapa uang nya yang terpakai.

terimah kasih yah