Mamah kuat

Penulis: Sukma, 07 October 2022
image
pikul kayu

Koha !!

Kali ini saya mau cerita tentang masyarakat secara umum yang ada disini …

Keseharian mamah-mamah disini pada umumnya banyak dihabiskan di kebun, pagi-pagi mereka bangun untuk membakar ubi yang banyak untuk sarapan serta bekal anak-anak dan juga bekal mamah di kebun, lokasi kebunnya pun bukan jarak yang dekat melainkan sangat jauh, mamah harus mendaki dulu baru sampai di kebun, biasanya mamah akan membawa batang ubi (petatas) dan juga batang keladi yang banyak untuk di tanam dan pulangnya akan membawa buah ubi dan keladi hasil panen, begitu setiap harinya. Pernah sekali penulis pulang dari sekolah berniat ingin ikut ke kebun dengan mamah vero, mamah sudah siap dengan persiapannya membawa anaknya yang masih bayi di noken ( tas besar) depan dan dinoken belakang ada batang ubi yang akan ditanam di kebun, melihat hal tersebut, penulis hanya bisa berkata, “bih.. mamah kuat sekali” dan tidak membantu sama sekali, penulis hanya membawa sebotol air, itupun mamah masih menawarkan supaya air tersebut dibawanya. Kami berempat (penulis, Mamah vero, anak mamah yang kecil dan anak yang masih bayi) pun mulai berjalan melewati rumah-rumah, kemudian memasuki kawasan hutan, menanjak dan menurun sudah penulis lewati, setelah beberapa menit kamipun sudah sampai di mata jalan untuk masuk ke kebun, tapi jarak dari mata jalan ke kebun katanya masih jauh, akhirnya penulis memutuskan untuk tidak jadi ikut (hehehe) dan menunggu tumpangan untuk kembali ke rumah mamah kembali.

Ketika sore hari menjelang magrib, barulah mamah tiba di rumah dengan membawa hasil kebun seperti ubi jalar, keladi, pisang dan kacang. Setelah menyimpan semua hasil panen tersebut, mamah langsung menyiapkan hidangan untuk makan malam, biasanya untuk makan malam mamah vero akan memasak beras. Begitulah beberapa aktivitas yang biasa dilakukan mamah, tapi bukan hanya memasak, pergi kekebun, mengurus anak yang dilakukan mamah, menjual hasil lahan bahkan pekerjaan seperti membuka lahan dan pikul kayu bakar yang notaben nya pekerjaan ini biasanya akan dilakukan oleh pihak laki-laki, tetapi di tempat ini pada umumnya semua pekerjaan rumah dan mencari uang dilakukan oleh pihak istri. Sedangkan laki-laki biasanya lebih banyak (Main) dalam bahasa jawa.

Kegiatan keseharian mamah tidaklah berhenti walaupun sedang dalam keadaan hamil bahkan di umur kehamilan 9 bulan pun mereka tidak beristirahat dirumah, dan tetap menjalankan kesehariannya seperti biasa, sehingga mnemukan mamah melahirkan diperjalanan atau dikebun itu sangatlah biasa, bahkan ketika melahirkan mamah tidak dibantu oleh pihak kesehatan, menurut penulis sungguh berat perjuangan mamah-mamah disini.

segitu dulu yah. Koha.. enano…