Tujuhbelasan Riang Bersama Pamoseang

Penulis: Herlin Linia, 02 September 2022
image
Foto bersama para pemenang lomba, Kepala Desa Pamoseang saat Membuka Kegiatan,dan Suasana Perlombaan

Merayakan hari Tujuh Belas Agustus di tahun 2022 disuasana yang sangat-sangat berbeda dari biasanya karena kali ini euphoria terjadi di daerah terpencil di salah satu desa di Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Mamasa, Kecamatan Mambi. Desa Pamoseang

Kali ini aku mencoba memeriahkan suasana ulang tahun kemerdekaan di desa yang ternyata memang sudah sangat jarang dilakukan untuk bertahun-tahun lamanya. Berbekal kerjasama dengan kepala desa, kegiatan pun dapat terlaksana dengan lancar.


Melihat antusias warga desa yang berbondong-bondong jalan kaki dari berbagai dusun yang memang jaraknya tidak bisa dikatakan dekat.


Mendengar terikan menggelegar dari orang tua yang anaknya sedang bertanding seakan mereka mempertaruhkan harga diri mereka di pertandingan itu. Riang Gembira begitulah suasananya.


Semarak lagu kemerdekaan pun tak ayalnya keluar dari mulut mereka. Bersenandung mengiringi lagu yang sengaja diputar demi mempertahankan kemeriahan suasana.


Semua. Semua itu tidak pernah luput dari netra ku. Terharu campur bahagia begitulah kira-kira rasa yang coba aku cerna kala itu.

Kejadian yang sangat teringat jelas di memori adalah saat perlombaan tarik tambang. Sengaja kita adakan tarik tambang khusus anak-anak. Dan lihatlah apa yang terjadi, sesuai dugaan, para orang tua, kakak, dan adik peserta lomba serentak menyuarakan dukungan guna menyalurkan semangat kepada keluarganya.

Saat itu aku sedang berada agak jauh dari pusat arena lomba tarik tambang lantas dikejutkan oleh serentak suara melengking bersautan setelah pluit wasit berbunyi sebagai sinyal mengawali pertandingan. Bagaimana ini? Air mataku hampir jatuh kalau aku tidak bisa mengontrol emosi yang bergejolak melihat dan mendengar suasana ini.

Terkesan remeh. Tapi tidak jika memang tertanam niat sebagai langkah awal memberi perubahan bagi suasana desa. Aku bisa menilai lebih dalam lagi karakter warga desa dan itu membuatku merasa semakin dekat dengan mereka.

Belum lagi kepala desa ku yang melengkungkan bibirnya bak bulan sabit membentuk senyuman indah tanpa henti dari awal mulai kegiatan sampai momen terakhir hari itu. Benar-benar mencerminkan kebanggaan kepada warga desanya dengan melihat antusiasme yang sebegitu besar disuguhkan oleh warganya.

You are the best bapak!—ingin sekali aku teriakkan secara lantang melihat bapak yang dalam kurun 8 bulan ini selalu memberikan yang terbaik buatku selama di desa.

Kembali lagi. Ini adalah suasana baru dalam menyambut kemerdekaan dan aku yang mencoba menyalurkan semangat juang para pahlawan kemerdekaan dengan lomba-lomba untuk warga desa dan tak berbatas umur .—dari anak kecil sampai orang tua.

Mencoba menyampaikan bahwasanya Indonesia masih hidup.

Indonesia masih berpihak kepada mereka.

Indonesia tidak melupakan mereka.

indonesia ada untuk mereka.

Semoga dapat dirasakan warga desa beriringan dengan perayaan hari jadi Indonesia yang ke-77 tahun ini.

Terimakasih masyarakat Desa Pamoseang atas sambutan yang luar biasa ini.

Akan menjadi salah satu kenangan terindah untukku.


Berbicara tentang gegap gempita yang dirasakan aku disini, bagaimana dengan teman-teman yang lain? Adakah cerita menarik atau bahkan lebih menarik dari ini?


Aku menanti kabarmu :)


Salam hangat,

—Patriot Mamasa

Lina