Mee Berduka

Penulis: Ellyzabeth Christiany Nainggolan, 31 July 2022
image
Patriot bersama keluarga Nene Boga yang sedang berduka

Suku Mee yang mendiami wilayah Meepago (Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Dogiyai) memiliki adat unik ketika berduka. Jika yang meninggal dunia berjenis kelamin perempuan, maka keluarga akan berkumpul di rumah duka selama 6 hari. Jika yang meninggal dunia laki-laki, maka akan berkumpul selama 7 hari.


Hari itu tanggal 22 Juli 2022, Nene Boga meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Nene Boga merupakan ibu kandung dari Induk Semang Patriot selama di penugasan, maka dari itu Patriotpun sudah dianggap seperti keluarga sehingga diajak ikut berkumpul bersama.


Selama 6 hari berkabung, keluarga tidak melakukan aktivitas apapun bahkan berkebun. Hanya 1 atau 2 orang dari keluarga yang pergi keluar untuk mengumpulkan bahan logistik seperti mama-mama pergi ke kebun mengambil ubi dan sayur.


Keluarga berkumpul dalam rumah adat yang disebut Owaa. Pada daerah Meepago ada dua jenis rumah asli, yaitu rumah adat untuk laki-laki yang disebut Jame Owaa dan rumah adat untuk perempuan yang disebut Yogamo Owaa. Jadi perempuan berkumpul dalam 1 rumah, begitupun dengan laki-laki dan anak-anak.


Ada pembagian peran yang terjadi saat berkabung, seperti Mama akan pergi ke kebun membawa ubi dan sayur, kemudian bertanggung jawab untuk mengolah/memasak makanan. Bapa-Bapa bertugas untuk pergi ke pasar membeli kebutuhan logistik seperti beras, bumbu, ayam dan lain-lain. Kemudian para Bapa juga membersihkan dan memotong ayam. Sedangkan anak-anak bertugas mencuci piring dan mempersiapkan makanan ke dalam piring.


Setelah 6 hari berlalu, maka keluarga sudah boleh pulang ke rumah masing-masing dan beraktivitas kembali seperti biasa.