QURBAN, UJIAN dan PELAJARAN

Penulis: Almunadi, 29 July 2022
image
Proses Penyembelihan Hewan Qurban

Hari raya Qurban bukan sekedar ceremonial tahunan umat muslim namun adalah pelajaran penting yang dapat dijadikan rangkuman, pelajaran tentang pengorbanan nabi Ibrahim mengikhlaskan harta terbaik dan tercintai demi perintah Sang pencipta cinta, menjadikan ruh yang bernapas untuk menepis malapetaka egoisme diri manusia, Sehingga mampu menghantarkan manusia sebagai hamba seutuhnya mengabdi kepada Rabb dalam rangka misi membawa kehidupan Sosial lebih baik.

Tahun ini perayaan lebaran Idul Adha sedikit berbeda, biasanya Perayaan Idul Adha dilewati bersama orang tua dan keluarga besar. Namun kali ini perayaan Idul Adha tidak bersama keluarga kandung melainkan bersama keluarga baru di desa Peo Indah, Konawe Selatan. Meskipun ada yang berbeda dengan Perayaan Idul Adha sebelumnya, namun momen Idul Adha tidak boleh terlawatkan dan selalu ada hal-hal yang bisa untuk diceritakan.

Seperti di kebanyakan tempat-tempat lain, menjelang lebaran pasti ada masyarakat yang mulai di sibukkan dengan persiapan menyambut hari lebaran, misalnya membersihkan mesjid beserta perkarangannya serta memasak masakan khas daerah. Begitupun di Desa Peo Indah, kaum laki-laki terutama anak muda mereka disibukkan membersih mesjid beserta perkarangannya serta menghiasi perkarangan mesjid dengan helaian kain seperti bendera yang digantung di sebuah batang kayu, serta membuat gerbang masuk dari daun kelapa sehingga penampakan mesjid terlihat berbeda dari hari-hari biasanya.

Whats-App-Image-2022-07-29-at-14-58-20

           Selain itu kaum Ibu-ibu disibukkan dengan kegiatan dapur di rumah kepala desa, mereka memasak berbagai masakan untuk persiapan makan siang besok bersama masyarakat desa Peo Indah setelah selesai proses penyembelihan hewan qurban.

           Kecamatan Laonti, terutama desa Peo Indah memiliki tradisi makan siang bersama dirumah kepala desa pada hari pertama lebaran, semua masyarakat desa berkumpul di rumah kepala desa untuk menikmati masakan lebaran. Namun kata salah seorang warga desa Peo Indah bahwa Perayaan lebaran kali ini tidak seramai lebaran biasanya, akibat masih adanya pengaruh suasana perbedaan pilihan politik pada saat pemilihan kepala desa, sehingga masyarakat desa Peo Indah terbagi menjadi dua kelompok, kelompok kepala desa terpilih dan kelompok yang gagal terpilih. Suasana perbedaan pilihan politik sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari mereka meskipun kontes demokrasi telah berlalu sejak dua bulan yang lalu, dan yang lebih parahnya lagi bagi warga kelompok pendukung calon kepala desa yang gagal terpilih tidak mendapatkan bagian daging kurban, dan hanya kelompok pendukung kepala desa terpilih saja yang mendapat pembagian daging kurban.

           Setelah selesai makan siang, sekitar jam14.00 WITA, kaum laki-laki tua dan muda berkumpul di sebuah bangunan pasar, disana mereka memutar musik dengan suara kencang sembari menikmati minuman berakohol. Tradisi minum minuman keras bersama-sama pada hari-hari besar memang sudah dilakukan secara turun temurun hingga hari ini. Beberapa dari mereka mengajak saya ikut bergabung sebagai bentuk menghormati mereka dan juga agar mereka dapat mengenang saya ketika sudah kembali ke kampung halaman nantinya, namun saya menolak, karena saya sudah cukup paham apa yang akan terjadi jika saya tetap bergabung dengan mereka. Meskipun saya menolak bergabung, beberapa orang dari mereka tetap mendatangi saya berulang kali dengan meminta uang untuk mereka belikan botol minuman berakohol, namun saya tetap menolak dengan alasan tidak punya uang.

           Hal yang membuat saya tertawa adalah mereka melakukan berbagai cara agar saya mau bergabung dengan mereka, mereka memutarkan lagu Aceh agar saya tertarik untuk bergabung. Salah seorang Ibu desa Peo Indah mengingatkan kepada saya untuk tidak ikut bergabung dengan mereka apalagi ikutan minum.

Secara pribadi, lebaran di desa Peo Indah memberikan pelajaran penting kepada saya untuk tetap menjaga keteguhan hati mempertahankan keyakinan. Benar saja kita tidak mampu mengubah orang lain, namun kita harus mampu menjaga pendirian dan melawan segala serangan yang menyerang pertahanan diri dari berbagai arah.