BEKAL DARI MAMA NAURA

Penulis: Natalia Mali, 23 July 2022
image
Bekal dari Mama Naura

Cerita kali ini datang dari seorang ibu yang biasa disapa dengan sebutan Mama Naura, kebutulan mama naura ini juga warga desa Lawisata. Waktu itu masih pagi hari karena mau masuk Kendari saya berangkat sekitar pukul 7 pagi dari rumah menuju Pelabuhan Peo Indah. Kebetulan ketika lewat depan rumahnya , mama naura sedang menjemur pakaian sambil menyapa saya yang sedang diatas motor bersama teman saya. Katanya kita mau masuk kota kah natali? Iye ibu, kata saya sambil tersenyum. Ketika tiba di Pelabuhan sambil menunggu jam keberangkatan, saya memutuskan untuk membeli beberapa cemilan dan air sebagai bekal diatas kapal. Ketika duduk di warung sambil menunggu penumpang lainnya tiba – tiba mama naura datang bersama anaknya. Akhinya kami duduk sambil bercerita bersama, beliau tiba – tiba bertanya kita berangkat sendiri kah? Iye ibu. terus teman – teman kita mana? Ewhhh ada yang sudah pulang duluan ada yang belum ibu, kata saya. Setelah setengah jam bercerita akhirnya kami bersama - sama masuk ke kapal untuk menaruh barang – barang bawaan kami dan tentunya agar bisa mendapatkan tempat yang luas sehingga bisa digunakan untuk tempat beristirahat karena perjalanan yang cukup lama. Karena masih menunggu penumpang lainnya yang cukup lama akhirnya beliau memutuskan untuk turun lagi dari kapal untuk membeli pop mie sebagai sarapan di atas kapal. Ketika sudah selesai beli beliau datang dengan membawa dua gelas pop mie yang sudah disirami air panas. Kemudian mama naura menawarkan pop mie ke saya katanya; natali ini untuk kita. Sambil tersenyum saya bilang ewh tidak ibu, ibu saja. Kemudian beliau mengambil lagi beberapa bekal dari keranjangnya ada nasi, telur, mie, dan beberapa cemilan lainnya. Kemudian beliau bilang lagi (dengan menggunakan dialek mereka), natali jangan mi, ini saya belikan untuk kita sarapan terus ada nasi ini juga,sengaja saya bawakan banyak karena saya lihat kita mau masuk kota makanya saya tambahkan lagi ini bekal ta, kita makan mi jauh ini hei ko harus makan biar tidak lapar kasihan, mari mi jangan ko tolak ini, sini mi. Sambil tersenyum saya memutuskan untuk makan bersama – sama dengan beliau dan anaknya, tentunya sambil bercerita dan tertawa bersama – sama, setelah selesai makan kamipun beristirahat hingga kapal tiba di Kendari dan kami berpisah menuju arah tujuan kami masing - masing.