SETITIK HARAPAN TERANG DI SIMINI

Penulis: Sri Hartati, 02 July 2022
image
Seperangkat APDAL dan IRAS diterima langsung oleh Kepala Kampung Simini

Kabar baik itu saya sampaikan kepada warga melalui kepala kampung. Hampir tujuh bulan saya tinggal di Kampung Simini dalam kegelapan. Tidak jarang kunang-kunang datang beramai- ramai menghiasi langit- langit kamar, pemandangan yang dapat dinikmati di tengah gelap gulitanya kampung. Saya yang mengalaminya baru tujuh bulan saja, sementara warga desa Simini sudah mengalaminya sejak lama sekali.

Sumber penerangan warga berasal dari sebuah mesin engkol yang berada di beberapa titik kampung, namun sejak tahun 2018 lalu mengalami kerusakan dan tidak kunjung diperbaiki dikarenakan biaya yang dibutuhkan lumayan besar. Ada pun beberapa rumah yang menggunakan genset hanya segelintir warga yang berkecukupan dan mampu untuk membeli bahan bakar yang harganya juga tidak murah. Sebagian warga yang tidak mampu, menggunakan lentera atau senter kepala sebagai sumber penerangan.

Sedikit kecewa dengan fakta ternyata saat ini yang datang hanya seperangkat APDAL dan IRAS saja yang akan tiba di desa, perangkat SPEL sebagai stasiun pengisian arus listrik nyatanya masih dalam proses pengiriman dan masih belum bisa dipastikan kapan tibanya.

Saya sedikit kecewa karena listrik tidak dapat menyala sepenuhnya, sebaliknya dengan warga mereka sangat senang dengan kedatangan APDAL dan IRAS tersebut. Beberapa mama sampai bergoyang, menari dan bersorak ala suku Asmat. Suasana haru yang terjadi karena mereka senang sekali dengan adanya bantuan berupa alat listrik untuk penerangan. Mulai dari pembagian hingga pemasangan alat di rumah- rumah, warga sangat antusias sekali.


Beramai- ramai warga menyalakan lampu yang berasal dari APDAL tersebut. Pada malam itu tanggal 20 Juni 2022, kampung Simini terang secara bersamaan. Saya berjalan keliling kampung pada malam itu melihat warga yang berkumpul dengan keluarga dalam keadaan terang. Sedikit menyapa mereka dan mereka membalas dengan tawa bahagia.

           Alat listrik tersebut menyala terbatas dikarenakan belum adanya stasiun pengisian arus listrik. Namun warga sudah merasa sangat bersyukur dan berkali- kali mengucapkan “Terimakasih anak”, kepada saya. Padahal listrik yang menyala saat ini masih sementara saja dan akan ada proses selanjutnya. Saya menyampaikan kepada warga untuk berdoa bersama- sama agar stasiun pengisian SPEL segera dibangun sehingga listrik bisa menyala sepenuhnya.