Kasuari

Penulis: Evelin Christy, 24 June 2022
image
Pagi di Toghompatu

Seris 7

Patriot Evelin Christy 201


Beberapa hari yang lalu di belakang rumah kepala dewan Gereja ada seekor kasuari muda didalam kandang kecil berukuran 1,5 x 1 meter. Kasuari muda itu baru saja dibawa dari hutan di hari sebelumnya oleh Bapak Kampung. Katanya kasuari itu terkena jerat yang dipasang masyarakat. Kondisinya masih lemas karena memang harus hidup di kandang kecil dan baru saja terkena jerat. Kalau kata mama-mama mungkin akan di rawat sampai tanggal 5 bulan depan baru akan di sembelih. Kasuari muda yang malang, mungkin peranmu memang untuk mengisi perut-perut kelaparan beberapa keluarga di kampung ini.

Kasuari merupakan salah satu binatang yang biasa didapat dari jerat-jerat terpasang di hutan sekitar kampung. Selain kasuari terkadang masyarakat juga mendapatkan babi hutan ataupun kus-kus. Kasuari sendiri tidak hanya sebagai sumber makanan masyarakat. Bulu kasuari sering dipakai dalam aksesoris busana untuk kegiatan adat di kampung. Bahkan tidak hanya sampai disana, tulang-tulangnya juga bisa dijadikan senjata dengan cara di kikir hingga tajam menyerupai ujung bambu runcing.

Mungkin bagi kasuari muda itu kemarin-kemarin hanyalah salah satu hari yang sial, ketika dia tidak sengaja menginjak jerat yang sudah dipasang diarea ‘bermain’-nya. Terbiasa hidup di area hutan sekitar kampung pemukiman masyarakat membuat para burung ini sudah biasa menjadi bahan buruan. Baik yang masih dalam bentuk telur, anakan yang masih muda, hingga kasuari dewasa.

Tapi menurut keterangan masyarakat kasuari merupakan salah satu binatang yang cukup sulit untuk didapatkan jika diburu. Dengan postur tubuhnya yang tinggi, kekuatan fisik yang baik, dan kerangka tubuh yang diperlengkapi untuk menyerang musuh yang mendekat membuat kasuari menjadi salah satu binatang tangguh dihutan dibandingkan babi ataupun rusa. Kasuari lebih sering didapakan ketika masyarakat memasang jerat. Karena jika dilakukan perburuan, mereka harus mampu menembak tepat didadanya diantara tulang-tulang rusuk yang tebal. Selain sulit untuk dibidik dan dilumpuhkan, kasuari juga lihai dalam bersembunyi.

Kasuari, salah satu binatang asli daerah Papua yang sangat banyak manfaat dan kegunaannya. Seperti yang dijelaskan diatas untuk bahan makanan, aksesoris berupa cawat dan manik-manik. Bukan hanya di area Mappi namun hampir seluruh Papua memanfaatkannya. Hidup berdampingan dengan masyarakat dan bermanfaat bagi mereka.

Hmm, tapi aku belum tau apa bisa dikategorikan simbiosis mutualisme atau parasitisme ya? :)