#valueoflife UBAQ

Penulis: ??, 31 May 2022
image
#valueoflife UBAQ

UBAQ 

Ubaq artinya gendong (di belakang); dukung; carry on the back yaitu bahasa dari suku yang mendiami daerah terisolir ini yaitu suku Saluan. Baloa Doda adalah desa yang masyarakat hidup terasing jauh dipedalaman hutan di Banggai, Sulawesi Tengah. Jarak dari pusat kecamatan 60 KM dan 124 KM dari pusat kabupaten Banggai. Tidak tersedia fasilitas jalan untuk menjangkau kampung atau desa ini. Melewati banyak kuala atau sungai naik turun gunung seperti ninja hatori dikehidupan nyata hehee... Satu-satu cara hanya bisa diakses dengan berjalan kaki saja. Apapun yang dibawa masuk maupun dibawa keluar dari kampung ini, dipikul dibahu.


Dengan kondisi ini juga salah satu masalah perputaran ekonomi di kampung tidak ada. Misal komoditas kemiri, untuk mendapatkannya saja butuh seharian ke hutan dengan melewati beberapa bukit dan anak sungai untuk dibawa pulang ke rumah, kemudian butuh sekitar 8 jam sampai setengah hari perjalanan dibawah turun ke pesisir hutan atau warung pengepul desa terdekat. Harganya berkisar 4000-4500 rupiah per kilogram. rata-rata warga mampu memikul sebanyak 20-30 kilogram per orang dewasa saja. Hasil yang didapatkan hanya sekitar 135.000 rupiah yang kemudian langsung dibelanjakan membeli kebutuhan sehari-hari. Tenaga yang dikeluarkan tidak sebanding dengan harga jual dari hasil yang dibawa turun, bukan?? begitu juga tanaman lain seperti jagung, talas, ubi yang harga per kilo nya hanya sekitar 3000 rupiah kalau dijual, jadinya hanya berakhir dimakan dirumah dan sebagai pakan ayam atau juga berakhir dibuang karena membusuk.

 

Untuk memikul segala jenis bawaan, terdapat 2 jenis keranjang yang umumnya masyarakat gunakan yang dibuat atau dianyam sendiri.

Pertama, jenis Basung yang sebagian besar terbuat dari pelepah sagu, ukuran Basung rata-rata sekitar setengahnya tinggi orang dewasa, relatif ringan dikarenakan menggunakan sedikit material rotan dan tahan air aka waterproof. Kedua, jenis Ponang, yang materialnya menggunakan 100% bahan rotan yang dianyam, ukuran relatif kecil seperti backpack 20-30L dan kekurangannya jenis ini lebih berat dan tidak kedap air.

basung-ponang

Gbr. Tas pelepah sagu (Basung)  &  Gbr. Ayaman tas dari rotan (Ponang)

ubaq

Gbr. Alat memikul manusia


Ya alat sederhana ini dibuat dan dipergunakan dalam keadaan darurat, ketika dikampung ada yang sekarat sakit dan harus dibawa turun ke kota (kecamatan). Alat ini memudahkan para pemikul dan bisa secara bergantian dengan pemikul lain jika mereka kelelahan. Sebenarnya dikampung juga dibantu dengan satu-satunya nakes (Suster Ance) dengan stok obat seadanya, ada juga yang menggunakan jasa dukun jampi-jampi.

Kalau tidak YA JALAN KAKI turun ke kota kecamatan.

Seperti kejadian bulan lalu (april 2022), salah seorang mama dikampung ini sudah tidak mampu menahan sakit dibagian perut sampai pinsan, mama ini harus dipikul turun tengah malam, butuh 5 orang laki-laki dewasa yang secara bergantian mengendongnya. Untuk harga jasa pemikul 1 orang 1 juta rupiah, dengan biaya segitu mungkin sedikit mahal tapi bisa dibayangkan kondisi medan yang berat dan terbatasnya penglihatan dimalam hari dan di lain sisi bagi masyarakat sini untuk mendapatkan uang sebesar itu sangatlah susah.


Masyarakat Baloa Doda itu tiada hari tanpa memikul sesuatu. Keranjang dipundak mereka adalah bagian identitas sudah mengakar dan melekat dalam kehidupan mereka, baik pergi berkebun, ke hutan, kemanapun mereka melangkahkan kaki. Tanpa keluar kata dari mulut, tetapi bisa dilihat kisah dari pundak-pundak dan telapak kaki-kaki mereka berbicara jelas.

“ambil Basung itu, angkat dan taruh dibahumu, jangan hanya berdiam dan menangisinya kamu harus tetap melangkah.‘‘

Baloa Doda, mereka ini defenisi manusia-manusia kuat itu, mereka ini defenisi manusia-manusia beruntung yang sebenarnya. Alam liar lah yang melatih setiap sendi, tulang-tulang, telapak kaki serta pundak mereka. Mereka menyerupai alam, apa adanya dan jujur berkehidupan.

 

#valueoflife

UBAQ – once you carry your own basket (burden), you will learn the value of life in every step