Punan Sang Penjaga Alam Kalimantan

Penulis: Ihyaulumuddin, 11 May 2022
image
Dayak Punan Is The Best

Pagi itu saya akan di temani salah warga suku Dayak Punan yang berada di Desa Long Nyau Kecamatan Sungai Tubu Kab Malinau Prov Kalimantan Utara,namanya Bapak Padan Ipung salah satu masyarakat Dayak Punan yang punya keunikan tersendiri yaitu tidak menggunakan baju saat dimanapun berada baik di hutan maupun di desa nya sendiri. Beliau akan menemani saya menuju Desa Tetangga (Desa Long Ranau) yang dimana desa tersebut di tempuh melewati Sungai yang tipical nya berarus deras dan berbatu. Kami berdua akan melakukan Longmarch 10± Km jalan kaki melewati pedalaman hutan Kalimantan, pada perjalanan ini kami akan melewati jalur nenek moyang mereka , sesekali beliau menceritakan sejarah desa dan nenek moyang mereka yang dulu. Suku Punan adalah salah satu rumpun Suku Dayak paling tua yang sebarannya cukup signifikan di wilayah Pulau Kalimantan. Istilah Punan sendiri lebih dipandang sebagai sebutan umum untuk kelompok masyarakat pemburu dan peramu yang dulu hidup secara berpindah-pindah di hutan Kalimantan, Suku Dayak Punan terkenal sebagai salah satu suku di Indonesia yang mengisolasi diri mereka dari dunia luar. Banyak kisah suku Dayak Punan yang menarik, salah satunya adalah kebolehan mereka dalam praktek spiritual dan ilmu sihir. Kabupaten Malinau secara bahasa dan suku, dayak punan lah yang mayoritas desanya lebih banyak dari dayak yang lainnya. Menurut beberapa sumber dari tetua ada dayak yang lain, dayak punan juga merupakan orang-orang yang masih terbelakang dari berbagai teknologi dan informasi, sebagian besar masyarakat dayak punan memang sangat-sangat bergantung pada alam itu sendiri. Tapi dari keunikan itu saya secara pribadi sangat kagum dengan proses tradisional pengolahan alam itu supaya bisa seimbang dengan manusia itu sendiri.

Owgh.. Terkadang memang orang-orang yang terbelakang itu menurut “Kata” orang banyak susah bisa maju dan berbagai embel-embelnya tapi menurut saya mereka lah lebih maju daripada kita ini karena dari segi pengolahan alamnya sangat luar biasa dibandingkan orang-orang “Maju” yang orang Kota entah berantah itu yang lebih bobrok cara mengolah alamnya itu sendiri. Ah sudahlah..