Mimpi Anak Klawak

Penulis: Hallimah Sa'diyah, 28 March 2022
image
Siswa Kelas 5 dan Kelas 6 SD Inpres 45 Klawak Kabupaten Sorong Menuliskan dan Menceritakan Cita-Cita

When your dream feels far away, take a break.” (BTOB-It’s Okay)

Ingatkah kalian akan mimpi kalian di masa kecil? Mungkin kebanyakan dari kalian bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, guru, atau tentara ketika dewasa. Di sini pun sama, anak-anak di Klawak juga memiliki mimpi yang sama. Menjadi guru, bidan, perawat, dan tentara adalah cita-cita masa kecil kebanyakan anak-anak di Klawak. Tentu saja kami juga memiliki pemikiran yang sama dengan kalian di waktu kecil, yang mana kebanyakan dari kami memilih cita-cita masa kecil dari profesi yang paling umum kami ketahui dan tentunya yang menurut kami paling keren. Kami belum memikirkan spesifikasi apa yang harus kami miliki untuk mencapai cita-cita tersebut, bagaimana pengaruh mimpi yang kami teriakan di depan kelas tersebut terhadap hidup kami nantinya, dan apakah cita-cita tersebut benar-benar apa yang kami inginkan. Tapi itulah indahnya impian masa kecil, yang mana kami tidak perlu memikirkan hal-hal yang mungkin bisa membuat kami berhenti bermimpi.

Kami, anak-anak Distrik Klawak Kabupaten Sorong Papua Barat merasa bukan hanya mimpi masa kecil kami yang sama dengan mimpi kebanyakan anak-anak di bagian Indonesia lainnya. Selain jam kami yang menunjukkan waktu lebih cepat 1 jam dari Indonesia bagian tengah dan lebih cepat 2 jam dari Indonesia bagian barat, kami adalah anak-anak yang menyanyikan lagu Indonesia Raya ketika Upacara Bendera Hari Senin, sama seperti anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Anak-anak sekolah dasar di Distrik Klawak memakai seragam merah putih, batik, atau pramuka ketika pergi ke sekolah, walau terkadang sebagian dari kami tidak memakai sepatu. Dan kami yakin, anak-anak sekolah di bagian Indonesia lainnya juga memasang gambar Burung Garuda di ruang kelasnya, sama seperti yang kami miliki di dinding sekolah kami.

Kami sama seperti kebanyakan anak-anak Indonesia, yang masih belum mengetahui keindahan dan potensi yang dimiliki oleh rumah kami dan melihat rumah orang lain lebih indah. Kami tidak mengerti kenapa ada saudara kami yang bertengkar dan bahkan membunuh di tanah kami. Kami tidak bisa memahami semua itu karena yang kami inginkan adalah berangkat sekolah ketika pagi hari kemudian berbagi cerita dengan ibu guru dan teman sekelas kami.

Mimpi masa kecil kami memang sama dengan mimpi masa kecil anak-anak Indonesia lainnya. Tapi entah kenapa, ada perasaan ragu dalam diri kami bahwa kami bisa mencapai impian itu ketika kami dewasa. Bagaimana dengan kalian, apakah anak-anak di bagian Indonesia lainnya juga merasakan hal yang sama seperti yang kami rasakan?