Rasa senang masyarakat Beco

Penulis: Ian Arya Danarko, 17 October 2022
image
Kampung Beco

Kabupaten Asmat, merupakan salah satu lokasi yang menjadi tempat penugasan program Patriot Energi 2021. Salah satu lokasi tugas di kabupaten ini ialah desa Beco yang terletak di jalur sungai Serep distrik Akat. Desa Beco merupakan salah satu desa penerima bantuan SPEL-APDAL yang diberikan Kementerian ESDM. Pembagian bantuan fasilitas kelistrikan yang berada di desa ini sudah dilakukan pada bulan Juli tahun 2022 ini dengan di dampingi oleh Tim Patriot Energi Asmat secara bersama-sama. Setelah dibagikan kepada masyarakat, tentunya senyum manis dari masyarakat tergambar cukup jelas pada raut wajah mereka. Salah satu orang yang merasa senang akan bantuan tersebut ialah Bapak Lazarus Seicem atau biasa masyarakat memanggilnya Tete Lazarus (Kakek Lazarus). Tete Lazarus merupakan salah satu orang yang dituakan di desa Beco, ia juga sekaligus menjabat sebagai Sekretaris desa. Tete Lazarus dan masyarakat lainnya merasa bersyukur akan adanya bantuan ini, karena menurut mereka akhirnya mereka dapat merasakan terang pada malam hari tanpa harus memikirkan solar lagi. Sebelum adanya bantuan SPEL APDAL ini, pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat dipenuhi menggunakan mesin engkol desa yang dibeli melalui anggaran dana desa (ADD), namun dengan adanya mesin tersebut sebagian masyarakat merasa berat akan kebutuhan bahan bakar yang harganya cukup mahal jika dibeli dari pedagang di desa. Pada suatu kesempatan, saya pernah berbincang-bincang dengan tete Lazarus di rumah singgah saya. Saya menanyakan beberapa hal terkait bantuan fasilitas kelistrikan dan patriot energi, ia merasa bahwa program ini merupakan program yang baik karena setelah adanya pembagian terdapat petugas (patriot energi) yang memantau langsung ke desa sehingga jika terdapat keluhan bisa langsung disampaikan dan tidak harus jauh-jauh ke kabupaten lagi.

"Program ini bagus, tete senang karena ada bantuan dan ada petugas juga yang datang, jadi tidak perlu jauh turun kota kalau mau lapor", ujar Tete Lazarus.

Setelah adanya pembagian berikutnya saya selaku patriot juga melakukan tugas terkait pendampingan. Pada tahap ini saya melakukan pendampingan dengan melakukan inventarisasi sekaligus melakukan pengecekan terhadap kondisi APDAL dan IRAS. Selain melakukan inventarisasi saya juga melakukan pengorganisasian masyarakat dengan membuat rapat bersama masyarakat. Pada rapat ini terdapat beberapa hasil yang diputuskan secara musyawarah oleh masyarakat. Hasil tersebut diantaranya penunjukan nama-nama pengurus yang di ketuai oleh Kaka Elisa Jemi, kemudian penentuan lokasi pemasangan SPEL yang dibagi menjadi tiga titik dan yang terakhir ialah penetapan besaran iuran bulanan sebagai uang kas sebesar dua puluh ribu rupiah (Rp. 20.000,-) yang dibayarkan per rumah setiap bulannya. Dalam tulisan ini saya juga berharap semoga ke depannya akan ada lagi desa yang merasakan hal serupa dan tentunya terdapat pembaharuan serta inovasi yang lebih baik lagi.