Perayaan Penyambutan Pastor Madai di Kampung Modio

Penulis: Muhammad Hanif Akbar, 15 October 2022
image
Foto masyarakat melakukan tarian penyambutan

Kegiatan ini dilaksankan pada tanggal 17 september, acara penyambutan ini dilakukan untuk menyambut Pastor Madai yang sebelumnya bertugas di Timepa sekitar tujuh tahun, untuk menggantikan Pastor Biru yang akan melanjutkan studinya. Pastor Madai ditunjuk langsung oleh keuskupan Timika yang menjadi kantor pusat, dalam ranah agama Katolik di wilayah pegunungan Papua. Pastor Madai menjadi pastor pertama yang berasal dari orang asli Papua yang bertugas di Paroki Modio, karena sebelumnya pastor yang bertugas di Modio selalu bukan orang asli Papua, kedatangan Pastor Madai menjadi kegembiraan tersendiri bagi masyarakat Modio karena kali pertama ada pastor yang berasal dari orang asli Papua dari pegunungan. Paroki Modio menjadi pusat atas beberapa gereja Katolik yang ada di beberapa kampung, antara lain; Kampung Diyeugi, Kampung Putapa, Kampung Modio, Kampung Upibega dan Kampung Yegoukotu.

Sejak pagi banyak masyarakat dari beberapa kampung yang menuju halaman gereja di Kampung Modio, kegiatan yang terjadi dari pagi yaitu melakukan pembersihan sisi-sisi jalan yang kotor, beberapa hari sebelum kegiatan ini berlangsung mama-mama juga telah mencabut rumput-rumput yang tumbuh di halaman gereja sebagai persiapan penyambutan Pastor Madai. Beberapa persiapan lain yaitu penempatan kursi untuk para tamu undangan dari beberapa kampung dan para tetua yang ada di kampung, penempatan grup musik dari beberapa masyarakat kampung, malamnya mereka berlatih dari pukul enam petang sampai jam dua belas malam untuk acara persiapan peyambutan ini. Beberapa mama-mama, anak-anak serta beberapa kaum lelaki meyiapkan baju adat yang terbuat dari kulit kayu untuk melakukan tarian penyambutan, ketika Pastor Madai tiba. Tarian ini menyimbolkan bahwa masyarakat sangat menghormati kedatangan Pastor Madai, permulaan tarian ini ada dua orang laki-laki yang berlagak akan memanah satu sama lain dengan bergantian tempat. Lalu kaum mama mendampingi Pastor Madai dari samping dengan menggoyang-goyangkan rumbai yang mereka pakai di pinggang, mereka berjalan dari pinggir jalan menuju depan rumah pastoran, sedangkan masyarakat menyaksikan dari sisi halaman pastoran dari anak-anak sampai orang tua mereka hikmat mengikuti acara penyambutan ini.