Perjalanan Patriot di Kampung Harome, Distrik Obaa, Kabupaten Mappi (edisi Jan-Feb)

Penulis: Ratu Atikah, 15 October 2022
image
Kegiatan pertama patriot di kampung

Sepulangnya patriot dari monitoring dan evaluasi pertama di Kota Merauke, pertengahan bulan Januari 2022, patriot berangkat menuju lokasi penugasan, Kampung Harome ditemani oleh koordinator wilayah patriot, kami menyewa ketinting milik bapak Rony selaku sekretaris kampung untuk menyusuri rawa selama 2 jam lebih. Bapak Rony awalnya menawarkan kami untuk bermalam sehari dirumahnya, beliau salah paham, mengira patriot hanya melakukan kunjungan dalam 2 hari saja meskipun sebelumnya sudah patriot jelaskan. Karena merasa bertanggung jawab atas kehadiran patriot, akhirnya beliau mengajukan diri menjadi induk-semang patriot untuk 10 bulan kedepan.

Tinggi badan bapak Rony sekitar 180 cm, badannya tegap dan terdapat punuk dikedua bahunya akibat sering memikul kayu bakar maupun Gaharu. Parasnya lumayan menakutkan namun sifat beliau jauh lebih lembut dibandingkan dengan laki-laki lain di Kampung Harome. Mama Sesil merupakan istri bapak yang belum dinikahi secara resmi meski anak-anak mereka sudah lumayan banyak. Dua anak laki-laki tertua sedang berada di Kota Kepi untuk menempuh pendidikan SMK, mereka merupakan anak dari pernikahan bapak sebelumnya, sedangkan anak pertama dari mama Sesil ialah Maela Novi, gadis berumur 15 tahun ini memiliki senyum yang manis walau hanya Delapan gigi depannya saja yang tersisi, ia masih berada di kelas 6 SD, kata mama Sesil Novi memiliki orangtua angkat dari pendatang suku jawa dan memberinya nama Novita Sari, begitu pula anak kedua mereka, Tadius Tadip dengan nama lain Haji Arsa, Tedi berumur 12 tahun dan sudah kelas 5 SD, beliau merupakan anak laki-laki satu-satunya yang dimiliki mama Sesil, ia begitu dimanja namun tetap mandiri.

           Calipa (8 tahun), Welmince Ora (5 tahun), Camelia Taman Eden (3 tahun) dan Nova (1 tahun), adik-adik patriot yang penuh semangat dan rasa ingin tahu selalu menemani patriot, mulai dari mengikuti patriot mengajar anak-anak kampung dirumah guru yang tidak pernah hadir di kampong, bahkan mereka menemani patriot ke sumur dan WC yang terletak di hutan belakang rumah patriot pada malam hari.

           Mereka adalah keluarga baru patriot, keadaan lingkungan, rutininas sehari-hari, kebiasan dan kegiatan mereka jauh sangat berbeda dengan kehidupan patriot selama didaerah barat Indonesia. Namun, kehangatan dan perjuangan mereka untuk membuat patriot nyaman berada dikampung sangat mengharukan, dalam segala kekurangan mereka akan melebihkan kemampuannya hanya untuk menyayangi patriot.