TOMANG

Penulis: Stefanus Spulo Sogen, 27 September 2022
image
tomang yang terisih barang bawaan

Warga Oray tidak terlepas dari sebuah benda yang dinamakan “Tomang”. Tomang adalah tas asli suku Mairasi atau lebih khusus lagi warga masyarakat Kampung Oray, warga biasa menggunakan untuk menyimpan barang bawaan mereka. Tomang sendiri dianyam/dibuat oleh warga Oray menggunakan kulit kayu, pohon yang mereka ambil kulitnya biasa mereka menyebutnya dengan nama kayu putih karena kulit dari pohon tersebut berwarna putih. Pohon tersebut ditebang dipukul-pukul kulitnya dan dikupas kulitnya menggunakan parang, setelah dikupas kulit dari pohon tersebut dijemur hingga kering direndam dan ambil serat bagian dalam diraut tipis dengan lebar sekitar 0,3 cm sampai 0,5 cm kemudian dianyam menjadi tas yang disebut tomang.

Warga Oray membuat tomang terdiri dari beberapa ukuran ada yang kecil, sedang dan besar. Ukuran kecil dan sedang biasanya mereka gunakan ke kebun mencari makanan. Sedangkan ukuran besar mereka gunakan untuk memikul barang, barang yang mereka bawa adalah barang yang dibelanja di kota berupa kebutuhan pokok sehari-hari dan kebutuhan untuk pembangunan seperti bahan bakar minyak (BBM), paku, cat dan lain sebagainya. Biasanya warga mengisi minyak ke dalam jeriken 10 liter sampai 15 liter dan di masukan ke dalam tomang, selain minyak kebutuhan pokok seperti garam, kopi, gula, rokok dan lainnya, bekal dalam perjalanan serta pakaian ganti dan selimut untuk tidur semuanya disusun rapi di dalam tomang dan dibawa, banyaknya barang disesuaikan dengan kemampuan orang yang membawanya. Biasanya untuk ibu-ibu tali tomang dipasang/disangkutkan dikepala dan tomang bersandar di belakangnya, bagi laki-laki tali tomang dipasang/disangkutkan dibahu kiri dan kanan dan disangkutkan lagi kebagian alas tomang kelihatan seperti kita hendak memakai tas belakang.

Warga Oray merupakan warga yang sangat kuat mereka dapat memikul beban dan berjalan berhari-hari melewati jalan yang terjal, berbecek serta naik turun bukit dengan beban yang sangat berat. Tomang mampu menahan beban yang sangat berat sehingga talinya tidak pernah putus dan tomangnya tidak rusak atau robek walaupun terendam hujan dijemur matahari tetap tidak mudah rapuh, biasanya tomang bertahan hingga lima tahun atau lebih tergantung seberapa sering digunakan.

Warga kampung Oray memikul APDAL dan IRAS menggunakan tomang dengan seorang dapat membawa satu buah APDAL (9 kg) dan 4 buah IRAS (12 kg) ditambah makanan serta pakaian ganti dan selimut yang disusun rapi dan disimpan di dalam tomang.

Tomang tas asli warga Oray dari anyaman kulit kayu yang digunakan untuk membawa barang bawaannya.