HARI RAYA PASKAH SENDIRIAN DI HUTAN ORAY

Penulis: Stefanus Spulo Sogen, 27 September 2022
image
menikmati malam paskah dengan bakar pisang

Paskah merupakan salah satu hari raya umat Kristen, pada hari raya Paskah merupakan momen yang tepat berkumpul bersama keluarga, karena Paskah memiliki makna kemenangan dan harapan, namun Paskahku kali ini sedikit berbeda.

Paskah kali ini jatuh pada tanggal 17 April 2022, pastinya saya merayakan bersama warga Kampung Oray. Pada tanggal 8 April 2022 saya berencana berangkat ke kampung Oray namun tidak jadi karena saya ditelepon pihak APDAL bahwa Team pemasangan APDAL akan tiba di Kaimana tanggal 10 April 2022 dan akan ke Kampung Oray untuk melakukan pemasangan, selain pihak APDAL, pihak SPEL juga menghubungi bahwa dalam waktu dekat juga mereka akan ke Kampung Oray untuk melakukan pemasangan SPEL.

Pada tanggal 11 April 2022 saya mendampingi pihak pemasangan APDAL berangkat ke Kampung Oray menggunakan longboat, kami bermalam di Bakuara (rumah singgah di pesisir). Keesokan harinya tanggal 12 April 2022 kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Kampung Oray bersama warga yang sudah turun bersiap untuk mengambil APDAL, hari itu kami bermalam di Bukit Aswata dan keesokan harinya kami berjalan kaki melanjutkan perjalanan dan bermalam di Bukit Weramba, mala ini kami lumayan ramai karena sebagian warga yang baru turun dari Kampung Oray untuk mengambil APDAL di Bakuara. Pada tanggal 14 April 2022 saya diminta pihak APDAL untuk menemani warga yang baru turun ke Bakuara untuk mengambil APDAL yang masih tersisa di Bakuara, pihak APDAL dan warga yang memikul APDAL melanjutkan perjalanan ke Kampung Oray. Sekitar pukul 17.00 WIT kami tiba di Bakuara belum sempat beristirahat saya sudah diserbu warga dan Aparat Kampung bahwa mereka tidak dapat memikul SPEL yang ukurannya besar dan berat tidak sesuai untuk medan Kampung Oray. Saya melihat ada dua buah SPEL di depan rumah dan memang tidak dapat dipikul menggunakan tenaga manusia, saat itu juga saya bersama bapak Elias Oruw selaku kaur pembangunan langsung menuju Kampung Lobo mencari signal untuk menelpon pihak SPEL memberitahukan jika warga tidak dapat memikul SPEL, pihak SPELpun meresponnya dengan meminta agar SPEL dibawah kembali ke Kota Kaimana dan mereka akan mencari helikopter untuk mengangkutnya ke Kampung Oray.

Pada tanggal 15 April 2022 saya mendampingi bapak Elias Oruw untuk mengantar Kembali SPEL ke Kota Kaimana dan warga yang lain bersama aparat kampung membawa APDAL yang ada ke Kampung Oray untuk dipasang. Sekitar pukul 12.00 WIT kami tiba di Kota Kaimana dan saya langsung menghubungi pihak SPEL yang ada di Kaimana bahwa kami sudah tiba, pihak SPELpun datang ke tempat kami untuk mengambil SPEL dan mereka menjelaskan ke bapak Elias Oruw bahwa mereka akan mengirim SPEL ke Nabire dan akan mengurus pengangkutan SPEL ke Kampung Oray dengan helikopter. Setelah mendengarkan penjelasan pasti dari pihak SPEL keesokan harinya kami langsung Kembali ke Bakuara.

Pada tanggal 17 April 2022 saya melanjutkan perjalanan ke Kampung Oray sendirian karena pihak APDAL menunggu saya di Kampung Oray. Saya berjalan sendirian dan tiba di Bukit Weramba pukul 17.30 WIT dan bermalam disitu. Malam yang sunyi dalam kesendirian saya baru menyadari jika hari ini adalah hari raya Paskah yang seharusnya saya merayakannya dengan suka cita. Tetapi saya merayakannya dengan berjalan kaki mendaki bukit, mengarungi lumpur dan jalan berduri di tengah hutan sendirian dan bermalam ditengah hutan Oray yang sangat lebat yang hanya ditemani api yang dibuat untuk menghangati tubuh dibawah ributnya bunyi air hujan serta nyanyian burung malam.

Saya merenungi Paskah kali ini merupakan sebuah perjalanan spiritual saya untuk melayani dengan penuh cinta kasih, kesabaran, rendah hati dan keikhlasan.

Selamat pesta Paska dari hutan Kampung Oray.