Perjalanan Menuju Tempat Penugasan

Penulis: Zilfiana Djasarudin, 26 September 2022
image
foto Tim

Cerita ini saya mulai dari awal perjalan dari jakarta menuju kabupaten Lembata khususnya untuk tim saya yang mendapatkan tempat tugas di kabupaten Lembata NTT dan tergabung dalam kelompok perjalanan bersama tim NTT umumnya dengan jumlah patriot yang berangkat sebanyak 8 orang yng terbagi tim sumba tengah, tim lembata, dan tim Sumba Timur.

Perjalanan dimulai pada jam 00.00 WIB dini hari, kami dikumpulkan di lobi hotel dan dibagi berdsarkan terminal kebrangkatan, menggunakan bus bandara kami diantarkan kebandara Soekarno Hatta pada terminal 2 keberangatan.

Kami memulai dengan melakukan cek in pada counter maskapai, pada saat melakukakn cek-in disana antrian panjang sehingga kami perlu mengantri selama 1,5 jam dan pada saat masih mengantri, gate keberangkatan telah dibuka dan dan penumpang lainnya telah melakukan boarding, setelah melaakukan koordinasi dengan pihak panitia dan pihak maskapai kami dipersilahkan untuk melakukan cek-in dengan melewati antrian panjang tadi. Tidak sampai disitu cerita kami, meskipun kami telah utamakan tetapi waktu yang tersisa tidak cukup untuk melakukan cek in bagasi yang begitu banyak, sehingga pihak counter hanya melakukan penempelan stiker berdasarkan carrier yang ada didepan tanpa menanyakan carrier ini milik siapa dan akan bandara terakhir dimana.

Saya yang dari tadi hanya menuggu dikarenakan kami diwakilakn oleh 2 orang untuk melakukan cek in, sedikit menyadari bahwa stiker kami telah tertukar, dan menanyakan pada pihak counter tetapi pihak counter tidak memperdulikan keluhan kami karena berpikir kami akan sama-sama ke kupang.

Setelah menyadari kejadian itu kami semua memutuskan untuk bagaimana kita sampai dulu ke pesawat dan permasalahan itu akan kami aatasi setelah tiba di kupang karena tim sumba memiliki waktu 2 jam untuk transit dan tim lembata memiliki waktu 4 jam untuk transit sebelum melanjutkan penerbangan ke kabupaten masing-masing.

Tetapi permasalahan yang kami dapatkan di bandara soeta tidak hanya tertukarnya stiker, tetapi juga saat melakukan boarding salah satu teman dari tim sumba ternyata tidak diberikan boarding pass untuk pesawat pertamanya dan hanya di berikan boarding pass untuk pesawat dari kupang ke sumba, kami juga terkendala pada saat melakukan exray untuk memasuki ruang tunggu disitu salah satu dari kami kehilangan HP dan juga ada yang terkendala karena membawa pisau lipat ke bagasi cabin, sehingga kami tertahan beberapa saat lagi untuk mengurusi hal tersebut tetapi dilain sisi pusat informasi telah berkali-kali melakukan panggilan terakhir penumpang batik air menuju kupang agar memasuki pesawat.

Setelah semua masalah selesai kami berlari menuju tempat boarding disana tidak terjadi masalah serius karena kami rombongan maka masalah boarding pass untuk pesawat pertama tidak terlalu dipermasalahkan tetapi didalam pesawat pramugari kebingungan untuk menentukan seat dari teman kami dan ada 2 teman yang ternyata mendapatkan seat pada bussiness class sehingga keputusan terkhir teman yang tanpa boarding pass tadi di berikan seat pada bussiness class salah satu keberkahan ditengah kesusahan.

Kami menempuh perjalanan menuju kupang kurang lebih 4 jam dari perkiraan hanya 3 jam yang akhirmya menyita waktu untuk melakukan penukaran stiker bagasi, dan sampai di kupang pada saat keluar pesawat hal pertama yang kami lakukan adalah mengatur strategi untuk menukar kembali stiker bagasi yang tadi tertukar pada saat beradda di bandara jakarta dan kami pun mulai beraksi dengan bertanya pada setiap petugas bandara yang kami temui, meskipun kami beberapakali harus melalui pemeriksaan dan melewati jalur exray yang menuju ruang tunggu, beberapakali pemeriksaan dan kemudian kami diarahkan pada petugas bagasi dengan sedikit memohon kami meminta bantuan bapak petugas tersebut, permintaaan kami tidak serta merta langsung dilakukan dikarenakan petugasnya pun sangat sibuk pada hari itu karena banyaknya penumpang transit, kaipun di suruh menunggu kurang lebih 1 jam tetapi dalam keadaan menunggu dengan cemas kami mengatur strategi ke dua (plan B) untuk tetap berangakat dan akan melakukan penukaran tas/carrier di kupang dengan cara menumpangi kapal laut yang akan diwakilkan oleh 1 orang dari tim lembata dan 1 orang dari tim sumba, akan sampai akhirnya di bantu untuk diturunkan bagasi kami yang tadinya telah masuk pada bagasi pesawat yang akan kami naiki, kemudian kami diberikan waktu beberapa saat untuk menukar stiker dan memastikan kembali tidak ada lagi bagasi yang tertukar kembali, dan dilanjutkan dengan cek in bagasi kembali dan juga melakukan boarding, kemudian menunggu. Setibanya di ruang tunggu bandara kami berisitrahat 10 menit dan gate pun dibuka untuk penerbangan pulau sumba. Kami melanjutkan perjalanan ke kabupaten masing-masing dengan perasaan yang legah dikarenakan bisa mandi dan juga mengganti pakaian juga tidak lagi menaiki kapal laut.