Hujan Deras Air Trada Mengalir

Penulis: Fadilatul Uswah, 24 September 2022
image
Bendung di dalam Hutan

Di daerah Arguni terutama wilayah Arguni Atas tidak semua desa memiliki sumber air untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Beberapa desa hanya mengharapkan air hujan. Jika persediaan air sudah habis maka warga terpaksa harus menggunakan perahu untuk mengambil air di kali terdekat dengan pemukiman. Dari beberapa kampung di Arguni Atas, kampung Sawi menjadi kampung yang Alhamdulillah terdapat sumber air bersih. Untuk di RT 1 Wetuf, air sudah mengalir masuk sampai ke dalam rumah, sedangkan untuk RT 2 Dignofa air tidak mengalir sampai ke dalam rumah, tapi kali sumber air bersih tepat berada di belakang pemukiman warga.

           Untuk di kampung Sawi terutama RT 1 Wetuf, sumber air bersih berasal dari dalam hutan. Di dalam hutan yang berjarak kurang lebih 1,5 km dari pemukiman warga terdapat bendung yang dibangun untuk sumber air warga. Di bendung tersebut terdapat pipa-pipa yang mengalir dari dalam hutan menuju ke ujung kampung tempat bak penampungan air berada, sebelum dialirkan ke rumah warga menggunakan pipa kecil dan selang.

           Walaupun di kampung Sawi terdapat sumber air bersih warga, hanya saja setiap hujan deras air tidak akan mengalir ke rumah. Menurut warga air tidak mengalir dikarenakan pintu air tertutup oleh sampah-sampah daun dan ranting yang menutup pintu air, sehingga air tidak bisa mengalir. Di kampung Sawi curah hujan termasuk tinggi. Dalam seminggu biasanya terjadi hujan lebat, sehingga air tidak mengalir. Biasanya agar air mengalir kembali ke rumah warga, jika ada masyarakat yang menuju ke atas bendung untuk membersihkan pintu air. Tetapi tidak semua warga berani menuju ke bendung sendirian karena di desa masih banyak mitos atau hal gaib yang dipercaya oleh masyarakat. Jika ingin menuju ke sana biasanya berangkat bersama dengan warga lain.