Menanti Cahaya di Kampung Modio

Penulis: Muhammad Hanif Akbar, 22 September 2022
image
Potret Keadaan Anak-anak Saat Malam Hari

Kampung Modio merupakan ibukota Distrik Mapia Tengah, Modio memiliki jarak dengan ibukota kabupaten sekitar 3 jam. Jalur yang melintasi kampung ini adalah jalur lintas Mapia Barat. Kampung Modio terletak ditengah-tengah seperti nama distriknya yang mengandung kata tengah, yang diapit oleh distrik mapia dan mapia barat. Sebenernya kampung modio telah memiliki tiang-tiang distribusi pln, tetapi karena ada beberapa hal membuat aliran listrik pln belum sampai di kampung ini. Kampung terakhir yang sudah mendapatakan aliran listrik adalah kampung abaimaida di distrik mapia, dengan waktu tempuh sekitar 90 menit dari kampung Modio.

           Sebenarnya kampung modio sudah mengharapkan aliran listrik dapat masuk di kampung mereka, tetapi setelah pembangunan jalur distribusi yang dibangun tahun 2018, sampai sekarang listrik belum juga ada di kampung modio. Selain perijinan, kontur wilayah juga membuat tiang-tiang yang sudah terpasang mengalami kerusakan baik itu karena longsor, ataupun karena pohon tumbang. Sampai saat ini kebutuhan listrik masyarakat masih bergantung dengan genset, itupun hanya sebagian kecil saja masyarakat yang mempunyai genset. Selain genset masyarakat juga sudah mempunyai solar cel yang mereka beli dengan uang pribadi, karena pada tahun 2018 kampung modio tidak menerima bantuan lampu ltshe dari pemerintah. Bila tidak ada genset maupun solar cel mereka hanya menyalakan api di ruma honai mereka, sebagai penerangan dan juga penghangat saat malam hari.

           Pemanfaatan listrik bagi masyarakat sebenarnya sudah tepat, baik sebagai penerangan saat malam hari untuk anak-anak mereka belajar ataupun sebagai sumber energi yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak ekonomi masyarakat; seperti mengayam noken saat malam hari atau menggiling biji kopi. Sebagai informasi kampung modio merupakan salah satu wilayah penghasil kopi di kabupaten dogiyai, hampir sebagian masyarakat mempunyai kebun kopi baik di halaman rumah maupun di kebun tersendiri. Sampai saat ini hasil kopi di kampung modio masih dijual berupa biji mentah oleh sebagian masyarakat, hanya beberapa masyarakat saja yang sudah memasak kopi mereka hingga siap untuk dijual menjadi bubuk kopi serta menggunakan packaging yang baik. Patriot berharap dengan adanya program ini, serta telah dibuatnya pra fs terkait potensi energi air yang dimiliki kampung modio nantinya masyarakat dapat merasakan manfaat dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung modio dan sekitarnya.