Survey Inventarisasi di Kampung Diyoudimi

Penulis: Muhammad Hanif Akbar, 20 September 2022
image
Kampung Diyoudimi

Perjalanan Survey LTSHE di Kampung Diyoudimi

Hay semua perkenalkan nama saya hanif, patriot penugasan di kabupaten Dogiyai. Jadi pada awal penugasan, tugas pertama kami adalah melakuka inventarisasi lampu bantuan ltshe tahun 2018 dari kementrian esdm. Pada waktu itu saya bertugas untuk mengecek ltshe di desa diyoudimi bersama Elisabeth serta ditemani dua bapak polisi dari polsek mapia. Perjalanan dilakukan pagi hari, kami menggunakan alat transportasi berupa mobil double gardan yang memang khusus digunakan untuk jalan yang menanjak, berbatu dan masih kurang bagus. Kami juga melewati sungai yang cukup besar, karena belum adanya jembatan yang dapat digunakan. Perjalanan membutuhkan waktu 1,5 jam, disana kami sudah ditunggu oleh kepala kampung diyoudimi untuk mendampingi kami mensurvei ltshe yang pernah dibagikan. Setelah melakukan survey, banyak ltshe yang sudah tidak berfungsi, pasalnya memamg masa garansi barang ini sudah habis. Terlebih sebelum masa garansi 3 tahun, sudah banyak yang rusak. Penyebabnya mulai dari human eror sampai disebabkan oleh anak-anak yang memaikan barang itu. Setelah lampu ltshe rusak, masyarakat kembali gelap pada saat malam hari. Banyak msyarakat yang hanya menyalakan pengapian untuk penerangan sekaligus penghangat sewaktu malam hari. Kegiatan masyarakat kampung diyoudimi berkebun dan berburu, banyak mama-mama yang melekukan kegiatan berkebun seperti menanam petatas, talas, singkong, kacang dan berbagai sayuran. Kegiatan mama saat berkebun dimulai dari pagi sekitar jam 7 atau 8 pagi dan kembali kerumah waktu sore bisa sampai jam 5 sore, setelah patriot bertanya apakah mama merasa lelah. Mereka bicara lelah dengan kegitan berkebun, tetapi karena dari dulu kaum wanita punya tugas seperti itu. Selanjutnya patriot bertanya keseharian kaum laki-laki di keluarga, mereka menjawab jalan-jalan to, selanjutnya patriot bertanya kenapa kaum laki-laki tidak membantu di kebun. Mereka kaum mama-mama menjawab kalau kaum laki-laki tidak biasa melakukan hal itu. Sudah sejak lama keseharian seperti ini sudah lama dilakukan oleh masyarakat di desa diyoudimi, semoga seiring berjalannya waktu kebiasaan ini bisa sedikit berubah dan masyarakat bisa saling membantu antara kaum laki-laki dan perempuan dan saling berperan di dalam keluarga.

Secercah harapan kembali ada ketika survey lanjutan untuk desa diyoudimi, ternyata di desa diyoudimi memiliki potensi air yang besar dan bisa dimanfaatkan untuk dibangun pltmh (pembangkit listrik tenaga mikro hidro). Semoga pra fs yang telah dibuat oleh patriot dapat ditindak lanjuti oleh pemkab dogiyai untuk pembuatan fs dan ded sebagai syarat proses pengajuan pembangunan ke pusat. Sehingga kelak masyarakat Indonesia timur juga dapat menikmati penerangan seperti di bagian Indonesia yang lain. Semoga kebahagian selalu menyertai masyarakat Indonesia dimanapun kita berada.