Minta Maaf di Pantai Maf

Penulis: Siti Nurjannah, 19 September 2022
image
Diskusi Program

Tidak ada jalan yang mulus, demikian juga hubungan antar manusia selalu ada hambatan. Hal ini dapat dijembatani dengan baik jika melalui komunikasi yang tepat. Jangan coba-coba gunakan komunikasi ala Limbad, itu sangat menguras emosi, tenaga dan pikiran tentunya. Banyak orang terbiasa mengiyakan atau mendiamkan, bahkan tidak nyaman dalam mengekspresikan pikiran. Ya, terkadang berbicara terlalu blak-blakan terutama pada orang terdekat malah menimbulkan kesalahpahaman. Ujung-ujungnya niat untuk saling melihat sudut pandang tidak tersampaikan. 

Dalam konsep komunikasi yang terbuka maka kepercayaan menjadi hal penting. Karena itulah pola pembentukan hubungan anti limbad club harus dimulai dengan open your mind and open your heart. Mengubah fokus dari mengomentari menjadi memahami adalah hal yang harus selalu dilatih sepanjang waktu. Manusia diberi dua buah telinga untuk mendengar dan satu mulut untuk bicara, seringkali telinga kurang menangkap dan mulut tak puas untuk bercocot. Karena memahami itu tidak bisa sepihak, maka perlu komunikasi yang terbuka agar semua tercerahkan dan saling memahami sudut pandang masing-masing.

Mari bernegosiasi dalam setiap percakapan. Sampaikanlah, tak perlu ragu-ragu karena dalam setiap hal yang menggunakan hati bukan ego, selalu ada titik tengah. Belajar menyadari bahwa manusia lain berbeda dan tidak apa-apa jika berbeda. Tiap manusia memandang dunia dengan filter, pengalaman dan respon yang berbeda. Jika terjadi kesalahpahaman apalagi dengan Kepala kampung, sudah pasti karena permasalahan dunia tipu-tipu. Solusinya mudah, tinggal minta maaf di Pantai Maf.