Rest In Power Group

Penulis: Siti Nurjannah, 19 September 2022
image
Rest In Power

My Dearest Group dengan segala permasalahan hidupnya; koreng, cacingan, kotor, dekil, rusuh, lovely. Si gembul menjadi penawar pikiran yang lelah, pemberi kesibukan untuk hidup yang butuh tambahan permasalahan agar lebih hidup. Dia bermain dengan girang, usir babi dengan garang, tidur dengan imut, setia dengan penjagaannya, jealous ke teteh dengan kekanak-kanakannya dan selalu menyambut dengan riang-gembira.

Harapan ku terucap tapi takkan mungkin terwujud, dia sungguh menjadi harap yang sudah tergantung tinggi hingga batas langit. Ku gantungkan dia setinggi-tingginya hingga saat ia terjatuh, maka harapan itu tetap ada diantara konstelasi galaxy yang terindah. Tuhan kirimkan makhluk menggemaskan sebagai hiasan dunia yang memberikan rasa bahagia. Jika sang pemilik dunia dan se isinya berkata aku ambil nikmat yang telah diberikan lalu manusia hanya bisa mengikhlaskan. Karena tuhan sedang mengajarkan arti merelakan padaku.

Entah harus dimulai dari mana… Apakah dari kebahagiaan saat bersama ataukah rasa sakit yang menjadi-jadi? Dimanakah keadilan untuk kaum minoritas? Banyak yang mengukur segala sesuatu dengan uang, jika peliharaan masyarakat tertabrak maka yang menabrak kena denda. Jika peliharaan pendatang ditabrak masyarakat maka pendatang yang kena denda. Siapakah mereka yang menjadi jaksa penuntut umum? Mereka adalah orang yang entah kenapa mencari keuntungan dalam kesusahan orang lain. Padahal tuan jaksa penuntut umum ini bukan pelaku juga bukan korban. Mereka bersatu untuk mendapatkan keuntungan lalu bersikap sewenang-wenang karena korbannya hanyalah pendatang. Jika tidak dituruti keinginannya langsung mengada-ada hingga berlaku anarkis. Group sudah menjadi korban, sementara pelaku sudah mengatakan kalau dia yang salah. Lalu apa hak tuan jaksa penuntut umum yang mulia untuk meminta denda?

Group kau adalah pahlawan tanpa makam pahlawan. Kau terbunuh untuk menyelamatkan kami semua dari orang-orang yang mencari-cari celah untuk menyerang. Maafkan mulut yang hanya bisa membungkam untuk keselamatan semua orang, maaf tidak dapat menemani saat-saat terakhirmu dan memakamkanmu dengan layak karena mereka membawa jasadmu entah kemana untuk mendapatkan keuntungan ditempat lain. Beristirahatlah dengan tenang, sungguh Tuhan Maha melihat dan Maha mengetahui segala perbuatan manusia. Beristirahatlah di keabadian sayang ku. Maaf tidak bisa membelamu dari kejam nya dunia. We wuff you so bad.