Pesan Terselip dari Desa Sungai Utik

Penulis: Angelina Yosephine, 16 September 2022
image
Foto Bersama dengan Apay Janggut

Baru-baru ini desa ini didatangi oleh seorang artis yang jago akting yaitu Nicholas Saputra. Sungai Utik atau Dusun Sungai Utik ini terletak di Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Untuk menuju ke Sungai Utik bisa dicapai dengan menempuh perjalanan darat selama 2 jam dari Putussibau. Kondisi jalannnya sudah baik untuk dilalui kendaraan roda 2 dan roda 4.

Desa ini tidak jauh dari daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Namun, masyarakat Sungai Utik hingga saat ini masih belum menikmati haknya sebagai warga Negara Indonesia yang merdeka.

Sungai Utik masih terisolir dengan adanya aliran listrik yang hanya 6 jam menyala dari sore hingga malam dan juga sinyal selular yang terbatas. Dengan keterbatasan yang mereka miliki di era perkembangan zaman yang sangat pesat ini masyarakat Sungai Utik masih kuat bertahan dengan kearifan lokalnya.

Sesampainya kami di Sungai Utik, kami langsung disambut dengan ramah oleh masyarakat Suku Dayak Iban yang merupakan masyarakat adat yang menempati wilayah Sungai Utik. Apay Janggut alias Bandi sebagai kepala adat menyalami kami satu persatu, membuat kami merasa nyaman dan disambut dengan baik. Sungai Utik dihuni oleh komunitas Masyarakat adat Suku Dayak Iban. Sungai Utik merupakan kawasan bermukim komunitas (Rumah Betang) yang tetap konsisten menjaga alam, budaya dan wilayah adatnya. 


foto-sendiri-bersama-apay-janggut-sungai-utik

Apay Janggut menjelaskan beberapa foto kegiatan yang tercetak di buku tamu mereka.


Pada tahun 2020 yang lalu, Masyarakat Sungai Utik menerima Pengakuan Hutan Adat Sungai Utik dengan penantian selama 40 tahun. Dengan pengakuan Hutan Adat, warga Dayak Iban tak perlu cemas lagi mengelola hutan berdasarkan filosofi mereka. “Sekarang sudah ada kepastian hukum. Tidak ada alasan wilayahnya bisa diserahkan negara kepada investor atau segala macam lainnya.”

Masyarakat Suku Dayak Iban di Sungai Utik pun terus menghormati alamnya dengan tetap menjaga adat istiadatnya yang selalu diawasi oleh hukum adat yang diputuskan oleh kepala adat. Seperti kata Kepala Dusun Sungai Utik, Bapak Agustinus Pius Inam yaitu Hutan adalah Bapak, Tanah adalah Ibu, dan Air adalah Darah. Itu perlu kita jaga.