Kunang-Kunang

Penulis: Muchammad Muhlis, 31 July 2022
image
Kunang kunang

Kunang kunang


Sejak itu aku beranjak sembunyi, karena ramai riuh membuatku tak tenang. Aku mencoba menelaah sebuah harapan dan angan-angan. Mencari celah dan menemukan setitik tempat untuk keluar. Cuaca kali ini begitu dingin, bahkan untuk selimut masih belum mampu untuk menahan dinginya malam. Beda dari sebelumnya dimana saya harus mengeluh kepanasan. Mungkin inilah hidup tidak semuanya terasa sama, bahkan seketika bisa berbanding terbalik dan kita harus siap. Tidak ada pilihan, tidak bisa mundur juga. Satu-satunya jalan adalah terus jalan, tidak perlu menengok ketakutan karena di depan juga banyak jurang. Bisa saja kita jatuh kalau kita lengah sedikit

Perlahan namun pasti aku melihat gemerlapan, mungkin ini jawaban bahwa kuasa tidak pernah melepas kuasanya. Ini seperti sebuah doa yang tidak pernah aku panjatkan, hanya sebuah harap mungkin tidak pernah terjawab sehingga aku pendam dalam-dalam. Namun kenapa langit mendengarnya dan mereka seolah bergemuruh mewujudkannya satu persatu. Bukan mimpi yang besar, hanya seperti seorang anak kecil yang kesepian, dia perlu pelukan. Kehangatan aja yang diharapkan, mungkin api kecil atau sebatas lilin saja sudah cukup.

Kehangatan itu seperti kelambu, benar-benar melindungku. Kadang aku terheran-heran kenapa saya di titik ini dan kenapa saya disini. Semua seperti titik titik yang saling berhubungan. Aku merasa kali ini aku berada di titik yang cukup tinggi. Aku merasa nyaman. Malam itu semua berjalan biasa, riuh tawa dan gembira, aku menikmatinya meski sebenarnya aku adalah orang yang penyendri. Namun kali ini aku suka keramaian, ternyata mereka tidak begitu buruk. Berisik itu tidak selamanya menggangu tidur. 

Aku paham bahwa aku disini bukan bagian penting, Mungkin kalau aku orang biasa aku tidak tahu seberapa jauh aku diperlakukan. Tapi melihat ketulusan di dalam kunang-kunang. Nyalanya memang redup tapi dia menyinari aku begitu hangat. Seperti mentari, lebay yah. Tapi beitulah. Kesederhanaan itu yang membuat suasana menjadi hangat. Tidak perlu secerah mentari kadang hal-hal kecil bisa membuat kita merasa tenang. Seperti hanyut gitu saa dan aku pun pasrah kemana arus membawaku pergi.

Seriusan, kunang-kunang itu ada dimana-mana, mereka tulus. Aku bisa membedakanya mana cahaya palsu mana cahaya yang murni tanpa campuran zat kimia. Aku bisa merasakannya, karena aku punya kepekaan yang tinggi. Tidak bisa lagi berkutik, kehangatan ini membuat aku nyaman disini, apalagi mulai banyak kunang kunang. Tapi tetap kok Namanya hidup pasti ada tomcatnya juga. Tapi kalau kita fokus sama kunang-kunang tersebut kadang gigitan tomcat juga gak