Hari – hari dalam hidup kita di bulan Juni

Penulis: Mesa Saputra, 02 July 2022
image
Arah

Angin bertiup utara membuat pepohonan berdesir seperti mahluk hidup napas musim dingin di bulan juni yang telah menghamburkan musim angin selatan kebahagian bagi saya sekarang adalah

Tinggal di desa sebaik baiknya, mengikuti kegiatan penduduk desa, dan belajar tentang arti kehidupan ini. Pagi ini kita pergi jalan jalan seperti biasa pandanganku teralihakan oleh kegiatan sosok perempuan

Yang sedang asik menjemur ikan asing, di dini hari azan bersautan manusia mulai hiruk pikuk memulai kegiatan untuk nelayan. Angin sepoi – sepoi yang sejuk udara dengan tenang Ketika kabut pagi terus mucul tanpa di undang, daunya berubah warna tapi aku tahu musim jiwa telah tiba angin musim pajar terus berembus membawa rahasia untukku kata begitu sederhana jangan Kembali tidur ayo mulai kegiatanmu mesa belajar dan mengajar seperti biasa, Jadi mari kita mulai Kembali hidup di bulan juni.


Intensitas kehidupan

Dengan intensitas kehidupan yang seperti biasa di bulan bulan sebelumnya sering di jalani menjadi pengajar muda dan pedamping desa. Seperti biasa setiap pagi aku melihat laut tapi belum pernah melihat paus berenang dengan lembut, menyemprot air seperti di film yang biasa aku tonton di waktu kecil. Panen ikan seperti biasa dari hasil tangkapan nelayan saya melihat para nelayan sedang bersemangat mendorong perahu ke daratan dengan sejumlah ikan yang diharapkan, senyum itu begitu manis dan menenangkan datang dari kalangan ibu – ibu yang begitu tabah dan iklas sambil berjalan aku menampakan sebuah kekaguman kepada proses yang mereka lalui setiap hari sejenak aku diam dan duduk memperhatikan dan mempelajari kegiatan kehidupan mereka. Mereka bahkan mengajak saya untuk melihat proses panen ikan, ikan yang telah di dapat di angkut ke daratan lalu di kumpulkan berdasarkan jenis dan bobot ikan tersebut lalu di jual ke pengepul setempat begitulah proses ekonomi yang ada di desa, tanpa ada proses pengolahan lebih lanjut.


Lukisan Pulau Sagori

Lukisan Pulau Sagori ini adalarh cara yang bagus bersantai untuk saya menghilangkan rasa capek, dan kecemasan. saya bisa melakukanya sendiri atau di temenin penduduk. Sebenernya ini membawa rasa nostalgia Ketika masih kecil,karena kegiatan memandang alam itu lebih asik dan sederhana.

Ikan yang menyehatkan, mari kita memasak ikan yang menyehtakan untuk dimasak. Menjadi patriot semua harus bisa di pelajari walupun itu hal baru dalam hidupmu, tapi dalam memasak ikan bagi bukan lah hal baru karena sudah sering membuat masakan sendiri walaupun hanya dalam bentuk gorengan atau masakan kuah yang sederhana, tapi mari kita coba dengan masakan khas daerah di pesisir yaitu dengan di bakar, pertama tama menyediakan bahan bumbu dapur seperti, bawang, cabe , garam, perasan jeruk, kunyit dan bumbu lainya. Lalu di tumbuk jadi satu sampe halus, sediakan perapian untuk membakar ikan nantinya, uniknya disini menggunakan kayu bakar dari pohon cemara kata penduduk kayu ini lebih lama tahan karena kadar air sedikit dan tesktur kayu tebal dan kuat. Setelah perapian di buat ikan yang telah di bersihkan, kayu yang telah jadi bara selanjutnya untuk pembakaran ikan, ikan yang telah di bakar sebelumnya di lumuri bumbu yang telah dibuat sebelumnya. Bau wangi keluar dari ikan menandakan bahwa masakan sebentar lagi masakan dan siap untuk disaji.


Tarian Desa

Tarian desa, perniikahan di desa selalu di iringi tarian daerah yang Bernama lulo bahkan anak kecil pun bisa menarikan nya tapi saying tidak untuk saya, begitu kaku dan tidak enak di pandang hanya mendatang kekocak dan tawa dimasyarakat yang menggap saya adalah icon yang lucu, tapi bisa tau enggak saya mengikuti tarian pesta tetap berjalan hikmat dan bersahaja. Dari kecil mereka sudah sering mengikuti kegiatan tarian lulo dan menjadi ini adat istiadat yang perlu di lestarikan. Dalam pemestasan tarian lulo banyak sekali masyarakat yang ikut menonton dan ikut menari dalam kelompok tarian lulo bermacam macam gerak tetapi dalam prakteknya sangat sederhana. Peserta tarian lulo tidak terbatas tergantung dari luas lapangan yang di gunakan semakin luas semakin memungkin banyak orang yang ikut menari. Biasanya tarian dilaksanakan di lapangan bola atau lapangan kosong lalu di irinngi music bersemangat dengan ritme yang cepat. Dulu music diringi pake gendang yang di pukul namun sekarang sudah mengikuti jaman perubahan pun terjadi, sekarang menggunkan alat music, inipun durasi musiknya sampai 1 jam lebih, hal ini pula yang menjadikan siapun yang ikut lulo seperti berolahraga karena selalu berkeringat karena terus bergoyang dan mengeliing membentukan lingkaran dan saling bergandengan tangan kakilah yang mengikuti irama music yang bendang.


Pagi yang cerah untuk mengharagai Juni

Seperti biasa menjadi pengajar di pedesaan terpencil tidak semudah yang terlihat, pendektan dengan murid sangatlah perlu di perhatikan, mekanisme belajar, pendekatan terhadap murid dan yang terpenting ekstra sabar. Ada begitu banyak harap yang di tanam oleh guru – guru di Pulau Sagori seperti sepertinya saya juga, tentang mimpi yang perlu di gapai di untuk anak anak, sayangnya di Pulau Sagori sangat sedikit sekali yang melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana paktor lingkungan menjadi hal yang sangat mempengaruhi pola pikir anak – anak di sana, akan tetapi peran kami sebagai guru selalu memberi dorongan akan masa depan yang lebih cerah di kemudia hari bahwa mimpi perlu digapai.





Kuharap Kau lotus

Dibawah riang matahari

Ada yang kuharap menjadi lotus

Mata Ketika melihat dunia ada rasa untuk berani berkata

Bahwa aku lotus

Bersinar indah riang

Berani beda untuk membentuk eksistensi diri

Bahwa diri memiliki harga tersendiri

Kuharap kau lotus dengan harga tinggi

Mejadi diri sepenuh arti

Bahwa kau lotus