"Kabar Patriot"

Penulis: Evelin Christy, 24 June 2022
image
Langit di atas kota sejuta rawa

Seris 8

Patriot Evelin Christy 201


Sekarang kita sudah sampai di seris 8, berarti sudah lebih dari separuh perjalan program ini dilewati. Jika dikurangi dengan waktu survei awal 2 bulan dan 1 bulan terakhir yang difokuskan pada pembahasan bersama tim berarti sudah kurang lebih 5 bulan patriot menjalankan tugasnya di kampung masing-masing. Banyak hal yang terjadi jika dilihat dari waktu-waktu kebelakang. Hal-hal baik dan juga hal-hal buruk namun yang pastinya memberikan pembelajaran.

Jika ditanya apa yang dirasakan saat ini, jawabannya pasti lelah dan sedih. Terdengar seperti keseluruhannya merupakan perasaan negatif yang tidak                                                                                                         menyenangkan. Tidak dapat dipungkiri penulis mengakui dirinya penuh rasa pesimis dan pikiran serta perasaan negatif. Namun jika dijabarkan mungkin beberapa orang akan mengerti. Tapi bukan berarti memaksa setiap orang untuk dapat mengerti.

Saya membebaskan anda para pembaca berhenti disini jika mau, karena selanjutnya tulisan ini akan berisi kalimat-kalimat refleksi diri dan perasaan yang penulis sendiri tidak dapat paham seutuhnya. Mungkin para pembaca juga akan mengalami kebingungan seperti penulis. Jika ada yang tertarik membaca dan mau berdiskusi bersama penulis setelah membaca seris 8 ini mari mengobrol lebih lanjut di layar telepon genggamku.

Sebelum menjelaskan lebih lanjut perlu diketahui dulu bahwa tulisan ini tidak memiliki dasar teori keilmuan apapun, termasuk bukan dari pengetahuan yang dipelajari penulis selama pendidikan formalnya.

Perasaan lelah yang secara subjektif dirasakan penulis sebenarnya sudah sering terjadi terutama pada kegiatan dengan jangka waktu panjang. Hal ini dapat muncul karena stimulus yang didapatkan dari lingkungan tempat penulis berada. Sangat banyak sebenarnya aspek yang harus dibahas jika menyangkut manusia. Terkadang penulis juga bosan berusaha untuk mengerti manusia termasuk dirinya sendiri sebagai manusia.

Kalau diingat-ingat rasa lelah itu kadang seperti tekanan yang dialami ketika tenggelam di aliran air sungai yang deras dan membuat panik, tapi terkadang bisa juga berupa perasaan kosong dan hening yang membingungkan seperti tidak ada apa-apa lagi yang patut diperjuangkan. Jika dibaca dari deskripsi ini terasa terlalu mendramatisir ya. Maaf jika tidak sesuai dan mengganggu. Saya ingatkan sekali lagi, jika para pembaca merasa terganggu silahkan meninggalkan laman tulisan ini.

Membahas mengenai stimulus yang didapatkan dari lingkungan dapat berupa kondisi desa penempatan, dinamika tim kabupaten, maupun relasi antara koordinator lapangan dengan patriot. Penyebab munculnya stress dan rasa tertekan itu yang diketahui penulis adalah karena adanya ketidaksesuaian antara ekspektasi dan realita. Dari stress yang terus menerus dialami secara berkepanjangan menyebabkan kelelahan secara fisik maupun mental.

Sebenarnya sudah sadar akan banyaknya tantangan dan masalah yang memang harus dihadapi dari jenis kegiatan seperti ini. Seharusnya tidak terlalu banyak mengeluh. Seharusnya dengan mengingat bagaimana dulu berjuang dan berharap untuk mengikuti ini dapat membuat diri lebih bersyukur dan resilien. Tapi ya namanya manusia, penuh ketidakjelasan dan seenaknya. Kadang saya juga sebal dengan manusia dan kehidupan.

Selain lelah karena kondisi di lapangan, penulis juga lelah dengan kegagalan pribadi yang dialami. Seperti kutipan yang dibuat penulis di salah satu media sosialnya. Tempat ini merupakan tempat terjauh dan kegiatan dengan jangka waktu terlama yang selama ini pernah diikuti. Salah satu target yang ingin dicapai adalah pengembangan diri diluar lingkungan yang selama ini sudah dikenal baik.

Setelah menjalani beberapa bulan ini mulai merasa sepertinya usaha yang dilakukan mentok dan tidak kemana-mana. Kata seorang teman ‘Kadang ada sesuatu yang bakal sama terus sampai akhir hidup’. Sedih juga sih ya, apa memang harus menerima itu saja? Tidak jelas nih, semakin random pemikirannya.

Perasaan lainnya yang dialami ya rasa sedih itu. Mungkin jika merasa lelah, ada harapan untuk ini semua segera berakhir. Namun membayangkan ini semu berakhir itu hanya berujung pada satu ujung yaitu perasaan sedih. Tapi setelah merasa sedih itu apa yang dapat kamu lakukan? Sampai saat ini belum terpikir strategi koping yang tepat.

Kata-kata yang terkadang saya ucapkan untuk diri sendiri adalah ‘mari kita berpikir lebih keras lagi’. Tapi terkadang juga terlalu banyak berpikir tapi alur pemikirannya sampai tidak dapat diikuti dengan baik. Membuat bingung diri sendiri hehe. Terkadang juga berharap untuk dapat berhenti berpikir sebentar.

Sedih itu juga ditimbulkan dari kesadaran kemungkinan usaha yang dilakukan tidak berpengaruh apapun. Terjebak dalam pemikiran semuanya itu hanya kesia-siaan. Wah jika dibaca-baca tulisanku benar-benar penuh hal negatif dan pesimisme. Sekali lagi penulis mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pembaca jika masih membaca hingga titik ini.

Yah…, setelah terpaan pemikiran negatif dan pesimisme yang terlalu banyak terkadang memang sebagai manusia saya menerima saja apapun itu. Pada akhirnya hanya perlu menarik diri sendiri untuk berdiri dan kembali melangkah. Bahkan dengan langkah terseret sekalipun itu tetap langkah yang dapat membuatmu sampai ditujuanmu. Berapa lama pun waktu yang kamu butuhkan. Dari setiap langkah berat itu sempatkan menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan dramatis, itu salah satu tips dari penulis yang selama ini cukup sedikit melegakan hehe.

Setiap orang pasti menghadapi masalah dan tantangannya masing-masing. Kuharap rekan-rekan dapat selalu dikuatkan untuk apapun yang sedang dihadapi. Semoga dapat menemukan ritmenya masing-masing dan strategi koping terbaik bagi diri kalian para pembaca. Aku doakan yang terbaik untuk kalian (walau ragu apakah doaku akan didengar hehe).

Mari kita akhiri tulisan super random ini disini. Tulisan ini dibuat dalam rangka monitoring dan evaluasi yang juga sedang dilaksanakan para patriot di lapangan. Menjadi salah satu catatan refleksi pribadi. Saya mengingat dari pengalaman sebelumnya, ketika sudah dapat melewati masa burnout ini performa yang dapat diberikan akan kembali terbangun. Dengan harapan tersebut mari kita menyelesaikan tugas tanggung jawab sebagai seorang patriot. Pesan untuk siapapun itu diluar sana (tidak hanya untuk rekan patriot) JANGAN LUPA UNTUK BERBAHAGIA :)