Kisah Patriot Energi III: DATARAN TERTINGGI PAPUA BARAT ‘PEGUNUNGAN ARFAK’

Penulis: Admin, 23 December 2021
image
Suasana Pagi di Pasar Rakyat yang buka hanya pada hari Senin, Rabu dan Jumat

Penulis: Eva Zakiyah Nurhasanah

 

Pegunungan Arfak merupakan dataran tertinggi di Provinsi Papua Barat, kabupaten ini sudah berusia sembilan tahun. Dulunya wilayah Pegunungan Arfak menjadi bagian dari kabupaten manokwari. Namun, pada tanggal 16 November 2012, kabupaten Pegunungan Arfak  menjadi kabupaten yang berdiri sendiri berdasarkan UU RI No. 24 Tahun 2012. Pegunungan Arfak ini terdiri dari kumpulan gunung yang membentang di bagian kepala pulau Papua. Ketinggian masing-masing gunung juga beraneka ragam, berkisar antara 15 meter hingga 2.950 meter di atas permukaan laut (dpl).  

Menurut beberapa sumber dikatakan bahwa di Pegunungan Arfak ini terdapat empat suku besar Arfak yaitu Hatam, Meyakh, Sough dan Moley yang hampir sama kebudayaannya namun memiliki bahasa yang berbeda. Keempat suku besar ini secara turun temurun telah menghuni kawasan Pegunungan Arfak dengan pembagian wilayah yang jelas. Mayoritas warga lokal Pegunungan Arfak bermata pencaharian sebagai petani ladang yang tidak menetap. Adapun untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, masyarakat setempat melakukan kegiatan berburu di hutan dan atau mencari ikan di danau.

Keberadaan kabupaten ini yang meliputi pegunungan menjadikannya sebuah kabupaten yang memiliki potensi alam yang cukup tinggi. Salah satunya pada bidang pertanian, hasil bumi yang paling banyak adalah sayur dan buah dataran tinggi seperti kubis, wortel, sawi, caisin, kentang, ubi, stroberi, nanas serta yang lainnya. Hasil bumi yang dihasilkan oleh para petani setempat biasanya dijual di ‘Pasar Rakyat’ yang berlokasi di distrik Anggi. Perlu diketahui bahwa kabupaten Pegunungan Arfak ini pusat kotanya berada di distrik Anggi, di mana bangunan-bangunan perkantoran dibangun di sana sehingga banyak juga para pendatang dari berbagai daerah di Indonesia yang bekerja di Anggi.

Selain hasil taninya, kabupaten Pegunungan Arfak juga memiliki pesona alam yang indah dengan perjalanan yang cukup menantang jika dilalui. Perjalanan menuju pusat kabupaten Pegunungan Arfak ini dapat ditempuh selama kurang lebih tiga sampai empat jam dari Manokwari dengan jalur melewati distrik Menyambouw. Berdasarkan pengalaman yang sudah penulis lewatkan, jalur perjalanan ini cukup memanjakan mata dan menguji adrenalin. Di mana pemandangan yang dapat dilihat adalah hamparan hijau pegunungan, pesona negeri di atas awan, juga akan beberapa kali melewati sungai tanpa ada perantara jembatan, rasa-rasanya itu seperti sedang offroad.  Untuk cerita pertama dari Kab. Pegunungan Arfak cukup sampai di sini, nanti akan dilanjutkan dengan kisah-kisah berikutnya yang lebih menarik dan selalu dirindukan.