Mutiara yang Terpendam (Perjalanan Menuju Latoma Tua)

Penulis: Alhaitamy, 02 April 2022
image
suasana sore hari

Kurang lebih telah 4 bulan bulan Potriot Energi Kementrian ESDM berada di lokasi penempatan, tentunya sangat banyak sukaduka yang dialami sehingga sangat panjang untuk diceritakan kepada pembaca semua.

Perjalanan ini dimulai dari desa-desa yang sangat terisolasi dari dunia luar yang terletak di kecematan Latoma dan kecematan Asinua, desa ini terletak sangat jauh ditengah hutan belantara dengan akses jalan yang sudah bisa di lalui oleh mobil yang telah dirancang khusus untuk menghadang jalan dengan medan tanah berbatu. Namun setiap kali hujan turun makan akses bisa terputus selama hari.

Kondisi medan jalan sesekali menghadang lumpur yang menurut cerita warga tidak pernah kering karena dilalui oleh aliran mata air, melintasai tebing curam dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan tak luput pula melewati jembatan kayu yang sudah sangat tua yang bahkan terdengar bunyi decitan besi setiap jembatan di lalui oleh kendaraan. Sehingga para pengendara harus memiliki keahlian khusus dan mental yang sangat kuat untuk melintasi jalan seperti ini.

Perjalanan seperti ini bisa ditempuh dalam waktu 4 jam dan bahkan lebih lama tergantung dengan situasi dan kondisi yang tidak bisa di duga seperti longsor, kendraan yang terpuruk karena salam memilih jalan atau juga kerusakan kendraan selama di perjalanan. Tentunya kita sangat memaklumi menimbang beratnya medan yang dilalui.

Kondisi medan yang melelahkan sangat terbayarkan dengan keindahaan alam yang bisa dinikmati selama perjalanan seperti gugusan perbukitan yang masih hijau, aliran sungai yang jernih yang bahkan sesekali ditemui predator sungai (Buaya, masyarakat menyebutnya Dokter Gigi) yang sesekali muncul kepermukaan. Tentunya pengalaman yang sangat langka seperti ini tidak bisa ditemui di tempat lain.

Setelah sampai di Desa kita tentunya sangat tercengang dikarenakan rumah-rumah masyarakat disini memiiliki halaman yang sangat luas yang ditumbuhi rerumputan hijau yang sangat mempesona, posisi desa yang diapit oleh perbukita sungguh membuat udara disini terasa sangat sejuk tanpa polusi udara, hal langka seperti ini seakan memberikan energi dan semangat baru bagi kita dalam menjalani tugas di lapangan. Tidak sampai disana, sambutan masyarakat yang sangat ramah tentunya membuat kita merasa sangat betah untuk tinggal lebih lama disini.

Kondisi desa yang belum dialiri listrik bahkan tidak ada akses jaringan mungkin saja membuat kita yang telah dimanjakan oleh teknologi akan merasa tertekan, tetapi hal seperti ini telah membuat masyaraakat terbiasa, tentunya ini menjadi bahan pembelajara bagi kita semua.