Suara Laut

Penulis: Mesa Saputra, 29 October 2022
image
sagori

Bahasa Alam

 

Ini adalah musim berpisah yang mana pertemuan ada perpisahan

Yang menyaksikan perpisahan dan pertemuan,

Pada yang pergi

Pada yang betermu

Pada yang tersenyum

Pada yang bersedih

Musim ini terlalu singkat untuk bertemu

Lalu menyudahai apa yang di mulai

Mengingat – ingat masa persaudaran

Sejauh mana kesabaran kita hamba yang di uji

Semogah musim ini tidak pernah berakhir untuk tidak melihat kesudahan

Melalui harapan dan doa

Dari kita yang bertahan.


Sistem pengetahuan yang dimiliki nelayan merupakan adaptasi dari lingkungan mereka yang berada pada wilayah pesisir dan laut. Wilayah pesisir tempat mereka hidup dan laut sebagai tempat menggantungkan hidupnya diperlukan sistem budaya yang tercermin di dalam sistem pengetahuan nelayan baik dalam kehidupannya sehari-hari maupun pada saat menangkap ikan. Pengetahuan tradisional yang dimiliki orang Bajo sampai saat ini masih digunakan sebagai pedoman dalam melakukan aktivitas kenelayanan, Walau perkembangan ilmu pengetahuan makin maju namun, pengetahuan tradisional tentang gejala alam, wilayah tangkap, jenis-jenis ikan yang dimiliki masyarakat Bajo masih menjadi acuan bagi mereka dalam beraktivitas di laut.

Bagi orang Bajo laut adalah segalanya, sebagai lahan mata pencaharian, lingkungan tempat tinggal dan berbagai tindakan dan prilaku orang Bajo senantiasa berkaitan dengan laut. Dengan pengetahuan tradisional yang dimiliki orang Bajo mampu memahami ekosistem laut dalam mengesploitasi berbagai sumberdayahayati laut untuk kelangsungan hidupnya.

Pengetahuan yang dimiliki oleh orang Bajo diperoleh dengan cara autodidak dan pengalaman melaut, serta cerita dari orang tua yang merupakan pengetahuan yang mereka peroleh secara turun-temurun. Orang Bajo memiliki ilmu pengetahuan sangat tinggi tentang kelautan namun, tidak diperdayakan, sehingga mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan. Pengetahuan yang dimiliki sifatnya tradisional, namun itu mengandung kearifan dalam mengelola sumber daya laut, sehingga sistem pengetahuan tradisional ini perlu dipertahankan.


Ikatan

Dalam cerita ini, pertemuan, perjalanan ini sudah tertulis oleh-NYA

Dalam sebuah ikatan keluarga dan ia sungguh berharga

Harapan kita dalam sebuah ikatan

Walau bagaimanapun pasang surut air laut

Walau bagaimanapun badai rebut melanda

Ada harapan ikatan keluarga ini terus bersambung

Tentang akan senang tiasa Bersama

Mengharungi bersamanya Laut.



Suara Laut


Sungguh kita butuh waktu sedikit merenung untuk mencari jalan pulang masing – masing

Apakah kita masih bisa di sebut sebuah rumah

Dulu kau bercerita tentang rumah, bahwa rumah tentang apa ada yang diluar

Tapi hakikat di dalamnya.

 Setelah sekian lama mencari dalam pencarian

Kita bertemu tanpa rancangan alam

Di setapak dermaga mengahadap ke laut lepas

Tangan itu melambai berirama

Berkata jangan, sebentar lagi disini

Menetaplah lebih lama

Mata itu damai memandang penuh cerita

Harap tangan ini tidak mau terlepas lama

Meneruskan perjalanan aman Bersama

Kau dan aku bercerita, seperti anak kecil dan memandang laut

Lalu berpisah diujung jalan pulau ini

Dan bila kita bertemu lagi di dermaga tua

Lalu di bawah takdir yang sudah di takdirkan

Namun apakah yang lebih manis dari ingatan

Bahwa kita pernah bertemu dan menanam harap di kemudian hari

Jangan sesekali engkau lupa bahwa kita pernah

Duduk bercerita di dermaga tua

Menghadap laut, tertawa, bercerita tentang kita yang mau aman Bersama.

Suara laut.


Tuturnya yang lembut

di selangi dengan kata kata penyejuk hati

sementara hati di selubungi kesedihan

siapa kau, kenapa begitu teguh sementara hati semakin merengkuh kebawah

terbuat dari apa kau, hinggah begitu berani

kini berubah menjadi taman bunga - bungan.